Berita Banyumas
Banyumas Krisis Regenerasi Petani, Ini yang Dilakukan Dinpertan untuk Memikat Anak Muda
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan) Kabupaten Banyumas mencatat rata-rata petani saat ini telah berusia diatas 50 tahun.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan) Kabupaten Banyumas mencatat rata-rata petani saat ini telah berusia di atas 50 tahun.
Artinya ada permasalahan regenerasi petani di Kabupaten Banyumas bahkan Indonesia secara umum.
Para pemudanya sangat minim antusiasme meneruskan keluarganya di bidang pertanian.
Dinpertan mencoba mendorong pemuda-pemudi Banyumas mulai menjajaki pertanian baik secara on farm maupun off farm.
Padahal hal yang bisa dikerjakan pemuda-pemudi saat ini banyak di bidang pertanian bahkan nilai pasarannya cukup tinggi.
Seperti tanaman non pangan, holtikultura, buah sayuran musiman.
Untuk pola budidayanya bisa secara organik tanpa menggunakan pupuk kimia atau dengan hidroponik.
Guna mendukung pertanian hidroponik pihaknya telah menyiapkan pupuk an-organik bersubsidi dari Kementerian Pertanian.
Sehingga sangat sayang apabila tidak dimanfaatkan karena jumlah subsidinya bisa dikurangi.
"Subsidi di Banyumas itu sudah sampai ratusan miliar. Semakin hari, semakin tahun dikurangi artinya ini ancaman petani. Kalau sampai beli pupuk an-organik tidak subsidi harganya bisa dua kali lipat.
Mahal, petani rugi-rugi, sehingga saya dorong," katanya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jaka Budi S kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (2/3/2023).
Agar peminat petani muda semakin tinggi, ia telah menyiapkan berbagai program dengan pihak Kementerian Pertanian.
Anggaran bisa langsung pemberdayaan petani muda baik on farm atau off farm.
"Kita ingin fasilitasi petani muda milenial dengan anggaran terbatas memfasilitasi dan meyakinkan bahwa pertanian ini tidak ada matinya.
Sepanjang belum kiamat dunia ini membutuhkan pertanian terutama pangan," ungkapnya. (jti)
| Dampak Tanah Gerak di Banyumas: 21 Rumah Rusak, Tembok Puskesmas Gumelar Nyaris Roboh |
|
|---|
| 21 Rumah Bergeser Perlahan: Kisah Warga Desa Ketanda Banyumas Hidup di Zona Merah Bencana |
|
|---|
| BRAK, Honda Freed Tabrak Warga Purwokerto yang Lagi Belanja Sayur, 2 Tewas 3 Luka-luka |
|
|---|
| Bencana Pergerakan Tanah Terjadi di Sumpiuh Banyumas, 21 Rumah Warga Terdampak |
|
|---|
| Banyumas Jadi Contoh Nasional, Pompa Hidram Serayu Mampu Aliri 1.004 Hektare Sawah Tanpa Listrik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Pertanian-dan-Ketahanan-Pangan-Kabupaten-Banyumas-Jaka-Budi-S.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.