Truk Patah As Sudah Dievakuasi di Jalan Alternatif Blora-Grobogan, Warga Berharap Jalan Diperbaiki

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Satu truk yang mengalami kerusakan patah as di jalan Provinsi Blora-Grobogan tepatnya di depan Kelurahan Punggursugih, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora sudah dievakuasi.

Tampak arus lalu lintas di jalan mulai berjalan meski kendaraan harus pelan karena kondisi jalan yang rusak parah dan bergelombang.

Salah satu warga Punggursugih, Suprayitno mengungkapkan, truk yang patas as sudah dievakuasi sejak kemarin malam

"Sekitar jam 10 an malam (22.00 WIB)," ucap Suprayitno kepada tribunmuria.com di lokasi patahnya as truk.

"Setelah itu kan sudah berjalan, terus ada truk tronton lagi ambles, yang lewat sini karena jalannya banget rusaknya itu," imbuh Suprayitno.

Suprayitno mengatakan, dengan kondisi jalan yang ambles, bersama warga kerja bakti untuk menambal jalan yang ambles.

"Sama masyarakat para pemuda sini gotong royong, dikasih sebetan-sebetan kayu sama batu," kata Suprayitno.

"Kalau grosok itu saya mohon sama PU yang lewat sini,  untuk bantuannya untuk memberikan urukan dan diberi grosok ini," sambung Suprayitno.

Dikatakannya, tadi malam itu Polres Blora itu juga ikut kerja bakti bersama warga sekitar untuk meratakan jalan yang ambles.

"Iya dibantu dengan orang-orang sini. Itu truk yang pertama karena pernya ambyar. Jadi karena truk tersebut jalan macet dari pudak (desa Sarimulyo, Kec. Ngawen) sampai ke Klokah (Kec. kunduran)," beber Suprayitno.

Suprayitno berharap, untuk jalan Blora-Grobogan ini mohon untuk diperbaiki segera.

"Karena jalan ini sudah tidak layak dilewati. Mohon untuk segera dibangun," tegas Suprayitno.

Dirinya mengaku sudah mengetahui bahwa jalan yang tepat di depan rumahnya ini adalah  jalan provinsi.

"Jadi orang-orang saat ditanya ini tugasnya orang jawa tengah, gubernur," ujar Suprayitno.

"Itu mohon Pak Ganjar untuk menginstruksikan pada PU nya untuk segera diperbaiki apalagi menjelang ramadhan,  nanti Hari Raya, banyak mobil-mobil yang yang lewat dari jakarta ke desa-desa. Full sampai malam takbiran, sampai gak bisa lewat," pungkas Suprayitno.