Puncak Tertinggi Gunung Merapi Runtuh Saat Letusan 2010 hingga Tewaskan Juru Kunci Mbah Maridjan
Gunung merapi meletus..Mbah Maridjan tewas dihantam awan panas 600 derajat celcius dan ditemukan tak bernyawa dalam posisi bersujud di rumahnya. Jasad
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Puncak Tertinggi Merapi Runtuh Saat Letusan Tahun 2010 hingga Menewaskan Juru Kunci Mbah Maridjan
TRIBUNJATENG.COM- Gunung Merapi erupsi mengeluarkan awan panas pukul 12.12 WIB, Senin (11/3/2023).
"Terjadi awan panas guguran di Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.
Saat ini erupsi masih berlangsung.
Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya (jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak),"tulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan resminya.
Sejak 1548, Merapi sudah meletus sebanyak 68 kali.
Gunung Merapi pernah memiliki puncak tertinggi bernama Puncak Garuda yang runtuh pada 2010.
Pada tahun 2010 pula, juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan meninggal dunia disapu wedhus gembel atau awan panas 600 derajat celcius.
Meski status Merapi ditingkatkan menjadi awas, namun juru kunci Merapi, Mbah Marijan tetap beraktivitas seperti biasanya.
Mbah Marijan saat itu mengaku masih kerasan tinggal di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan Sleman yang berjarak sekitar empat kilometer dari puncak Merapi.
Beberapa menit sebelum gemuruh panjang terdengar dari arah Gunung Merapi, Mbah Maridjan tengah bercengkerama bersama menantu dan kerabatnya.
Mereka terdiam ketika terdengar gemuruh panjang dari arah Gunung Merapi. Sekitar pukul 17.20, juru kunci Gunung Merapi itu pun pamit pergi ke masjid. Meskipun masuk dalam kawasan rawan bencana, Mbah Maridjan bersikukuh tidak mengungsi.
Setelah menunjukkan berbagai aktivitas, Gunung Merapi akhirnya erupsi pada Selasa petang 2010 pukul 18.10, 18.15, dan 18.25 WIB.
Peristiwa ini kemudian diikuti oleh hujan abu yang membuat warga di sekitar lereng Merapi, terutama di Kabupaten Magelang dan Klaten, panik dan bergegas mengungsi.
Bahkan warga yang sebelumnya enggan mengungsi, berbondong-bondong mendatangi tempat pengungsian pada malam harinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.