Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gunung Merapi Erupsi

Gunung Merapi Meletus, Ini Kata Pemerhati Gunung Api Unsoed Terkait Karakteristik dan Tipe Erupsi

Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada, Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.12 WIB. 

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: galih permadi
istimewa/twitter BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi kembali erupsi, Minggu Pahing (12/3/2023) mulai pukul 01.11 WIB.  

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada, Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.12 WIB. 

Saat erupsi masih berlangsung, masyarakat dihimbau menjauhi daerah bahaya jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi.

Dosen Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Mochammad Aziz yang juga pemerhati Gunung Api Unsoed memberikan pandangannya.

Ia mengatakan warga Sleman-Yogyakarta, Magelang, Klaten, dan Boyolali Jawa Tengah dikejutkan dengan letusan Merapi yang sesaat setelah waktu tengah hari tiba. 

Cuaca dan udara di sekitar Merapi menampakan kecerahan dengan sedikit mendung dan berkabut.

Dosen Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Mochammad Aziz yang juga pemerhati Gunungapi Unsoed. 
Dosen Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Mochammad Aziz yang juga pemerhati Gunungapi Unsoed.  (istimewa)

Namun matahari masih tampak menyinari dengan hempasan awan yang seiring ditiup angin seakan-akan tidak mencirikan gejala apapun. 

Merapi mengguncangkan kesunyian siang hari dengan dentuman yang begitu kuat dan melontarkan material pijar bercampur abu ke angkasa. 

Fase erupsi telah terjadi dengan disertai gemuruh dan endapan awan panas yang menjulang ke angkasa dan bergerumbul meluncur dari puncak ke tepian jurang.

Abu itu menyapu di sebagian lereng dan kaki gunungapi Merapi, melewati Kali Bebeng dan Kali Krasak wilayah Sleman Yogyakarta, 

Aziz mengatakan hembusan angin perlahan-lahan dan menunjukkan ketinggian kolom erupsi ke udara diperkirakan sekitar 5-6 km seperti letusan-letusan Gunung Merapi sebelumnya. 

Lontaran material “piroklas” (endapan hasil ejecta gunungapi) didominasi awan panas guguran yang bersumber dari longsoran kubah lava bagian baratdaya.

Abu volkanik yang hampir menyirami di sebagian wilayah Kabupaten Magelang dan di beberapa tempat di sisi barat laut - utara Gunung Merapi. 

Gunung Merapi (Merapi Volcano) merupakan salah satu gunungapi yang paling aktif di dunia.

Karena tingkah laku dan keaktifannya itulah, maka dijadikan sebagai salah satu laboratorium gunung api di dunia. 

Para peneliti gunungapi (Volcanologist) setiap saat akan mengunjungi Gunung Merapi ini untuk mengkaji dan meneliti perilaku 
Merapi. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved