Berita Ekonomi
Harga Cabai di Semarang Meroket, Rawit Merah Tembus Rp 80.000/Kg
Menurut pedagang di pasar-pasar tradisional, kenaikan harga itu utamanya pada jenis rawit merah yang kini tembus Rp 80.000/Kg
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga cabai di Kota Semarang meroket jelang Ramadhan 2023 ini.
Menurut pedagang di pasar-pasar tradisional, kenaikan harga itu utamanya pada jenis rawit merah yang kini tembus Rp 80.000/Kg.
Hal itu di antaranya diakui Partun (43), pedagang di Pasar Karangayu Semarang.
Menurut Partun, kenaikan terjadi hampir dua minggu ini.
Baca juga: Mantri Suntik Mati Pak Kepala Desa, Keluarga Duga Sudah Direncanakan, Ini Kronologinya
Baca juga: Kasus Durian Celeng Rusak Citra Durian Batang, Kalau Mau Beli yang Terpercaya di Sini Tempatnya
Menurutnya, sebelumnya harga masih di kisaran Rp 50.000/Kg. Harga kemudian naik secara bertahap hingga kini menempatkan rawit setan itu di kisaran Rp 80.000/Kg.
"Harganya naik terus sudah dua mingguan ini sejak masih musim hujan," kata Partun, Senin (13/3/2023).
Di sisi itu Partun melanjutkan, harga keriting merah juga mengalami kenaikan meski tak sesignifikan rawit merah.
Disebutkan, kenaikan itu di kisaran Rp 15.000 untuk setiap kilogramnya hingga menempatkan keriting merah saat ini di kisaran Rp 50.000/Kg.
"Keriting merah awalnya Rp 35.000/Kg, sekarang jadi Rp 50.000/Kg," jelasnya.
Sementara itu, selain cabai rawit merah dan keriting merah, harga bahan pokok yang kini turut mengalami kenaikan yakni bawang putih.
Partun menyebutkan, harga bawang putih awalnya di kisaran Rp 25.000/Kg. Kini, harga bawang putih tembus di Rp 40.000/Kg.
Senada dikatakan Rustia, pedagang lain di pasar tersebut. Menurutnya, harga cabai sudah menanjak sejak dua minggu lalu.
Adapun harga yang berlaku saat ini, menurutnya merupakan tertinggi setelah mengalami kenaikan secara bertahap tersebut.
"Cabai rawit merah awalnya Rp 35.000/Kg, sekarang jadi Rp 75.000/Kg. Kemudian keriting merah awalnya Rp 25.000/Kg, sekarang jadi Rp 45.000/Kg.
Bawang putih awalnya Rp 25.000/Kg, sekarang Rp 35.000/Kg," sebutnya.
Kenaikan harga ini, pedagang menyebutkan, turut berpengaruh terhadap penjualan. Menurut Rustia, banyak di antara konsumen yang mengurangi jumlah pembelian sehingga terkadang cabai jualannya pun menjadi tersisa.
"Wayah-wayah ngene 'saat-saat seperti ini' (penjualan) berkurang terus. Pembeli banyak mengurangi pembelian. Kalau sisa, sampai busuk, biasanya dikeringkan," imbuhnya. (idy)
Pasca Panen Raya, Inflasi Jateng Masih Terjaga |
![]() |
---|
Tak Hanya Ramah Lingkungan, Penggunaan Biofuel Gerakkan Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Bahan Bakar Baru Digencarkan, Akademisi Ungkap Keunggulan Teknis Biofuel |
![]() |
---|
Pelaku UMKM Di Semarang Didorong Investasi di Pasar Modal |
![]() |
---|
Dorong Ekonomi Berkelanjutan, Kadin Kota Semarang Kolaborasi Perkuat Ekosistem Bisnis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.