Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Bisnis

Tepatkah Subsidi Kendaraan Listrik Diterapkan? Begini Tanggapan Para Pakar 

Sejumlah pakar transportasi menganggap subsidi kendaraan listrik tak jadi solusi mengurangi polusi.

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
Istimewa
Komunitas kendaraan listrik saat berkunjung ke kawasan Kota Lama Semarang beberapa waktu lalu. 


Jumlah tersebut dibagi menjadi dua waktu, pada malam hari sekitar 0,5 juta orang dan pada siang hari 2 juta orang.


65 persen pendapatan masyarakat di wilayah Kedungsepur dihabiskan hanya untuk biaya transportasi, baik menuju tempat kerja maupun untuk mobilitas lainya.


Dari jutaan orang yang melakukan mobilitas setiap hari di Kedungsepur, 68 persen adalah penggunaan sepeda motor.


Beberapa waktu lalu, Imam Maskur Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jateng, berujar, tata wilayah perkotaan di beberapa kota dan kabupaten di Jateng kurang terencana, kondisi itu membuat lokasi hunian terlampau jauh dari lokasi kerja.


"Hal itu membuat mobilitas masyarakat tinggi, karena pekerja tak jarang berasal dari luar daerah," terangnya.


Adapun Padraic Kelly Director Cities UK, saat mengisi diskusi mengenai transportasi di Kota Semarang, Selasa (14/3) lalu menjelaskan, minat masyarakat terhadap tranportasi umum sangat minim di wilayah Kedungsepur.


Selain itu, investasi di wilayah Kedungsepur lebih mengarah ke akses berupa jalan tol bukan ke tranportasi publik.


Ia mengatakan, tranportasi umum harus dibenahi agar masyarakat terakomodir secara baik.


"Penjadwalan, frekwensi dan pemenuhan persyaratan dasar 
transportasi publik harus diperbaiki. Tujuannya agar biaya mobilitas masyarakat bisa ditekan," tambahnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved