Berita Jateng
Respons Aduan Soal Galian C Ilegal, Ganjar Pranowo: Disikat Saja!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindak galian C ilegal di Kabupaten Wonosobo dan Magelang.
Penulis: hermawan Endra | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindak galian C ilegal di Kabupaten Wonosobo dan Magelang.
Hal itu disampaikan Ganjar, merespon aduan dari masyarakat terkait praktik galian C ilegal di lereng Gunung Sindoro saat memimpin Musrenbangwil wilayah Purwomanggung di Aula PT Geo Dipa, Kabupaten Wonosobo, Senin (20/3/2023).
"Aduan tentang galian C ini banyak di Wonosobo dan Magelang. Saya titipkan kepada kepolisian, (galian C) yang tidak izin atau ilegal disikat saja," kata Ganjar.
Baca juga: Laporan Harta Kekayaan LHKPN KPK Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Tanah Hingga Kendaraan
Ganjar menjelaskan, galian C ilegal itu dampaknya sudah sangat besar bagi lingkungan sekitar.
Mulai hilangnya sumber mata air hingga kerusakan jalan.
"Tadi ada kiai dari Wonosobo menyampaikan tentang galian C yang merusak. Keluhannya ternyata sama, sebelum pak Kiai tadi datang saya sampaikan galian C ilegal itu merusak mata air, merusak jalan, dan ini mesti dihentikan," jelasnya.
Ganjar menyampaikan penindakan tentang galian C ilegal ini sudah dimulai. Koordinasi dengan kepolisian terus dilakukan.
Ia juga blak-blakan di depan peserta Musrenbangwil yang juga disiarkan secara live tersebut bahwa terkait galian C tersebut memang banyak yang menjadi backing.
Termasuk Ganjar yang menceritakan bahwa ia harus dimusuhi temannya gara-gara menolak memberikan izin galian C.
"Kami sampaikan ini secara blak-blakan saja. Tidak hanya di sini. Hari ini saya komunikasi dengan kepolisian, satu tempat di utara Jateng akan ditangani," katanya.
Sebelumnya, pada akhir Musrenbangwil Purwomanggung, Ganjar mendapatkan aduan tentang praktik tambang pasir ilegal di lereng Gunung Sindoro.
Aduan itu disampaikan oleh seorang kiai bernama Imam Baihaqi kepada Ganjar.
Imam menjelaskan, sudah sepuluh tahun lebih bersama warga Kertek, Kabupaten Wonosobo, berjuang untuk menghentikan penambangan pasir ilegal.
"Warga Kertek sudah sepuluh tahun lebih berjuang menghentikan penambangan pasir ilegal, termasuk saya sendiri sudah sering bilang ke Bupati," ujarnya kepada Ganjar.
Baca juga: Dukung Ganjar Pranowo Pada Pilpres 2024, Eks Politikus Partai Golkar Bikin Ganjarcenter.id
Imam menambahkan, dampak dari penambangan pasir ilegal sudah sangat besar.
Setidaknya, sekitar 40 persen mata air di Gunung Sindoro sudah mati. Dampak itu sangat terasa apabila musim kemarau tiba.
"Seperti di Ponpes saya, waktu kemarau kemarin mata air yang ke pondok sudah tidak mengalir lagi. Sekitar 40 persen mata air di Gunung Sindoro sudah mati. Saya minta agar Raperda RTRW ditinjau kembali," ujarnya. (*)
Umat Buddha Ambil Api Dharma Waisak di Mrapen |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Pemenang Kontes Robot Indonesia Wilayah 1 dan 2 2023 di USM |
![]() |
---|
Ganjar Berduka Dengar Kabar Ayah Mertua Puan Maharani Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Hari Ini, Dimulai MQK Provinsi Jawa 2023 di Ponpes Al Mubaarok Manggisan Wonosobo |
![]() |
---|
Waspada! Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter Hantui Perairan Selatan dan Samudera Hindia Selatan |
![]() |
---|