Berita Tegal
Wisata Budaya Guci Tegal Menarik Perhatian Warga, Ada Tarian Eling-eling Sampai Janturan Monyet
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal berkolaborasi dengan Turonggo Putra Kencana mengadakan atraksi wisata budaya.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal berkolaborasi dengan Turonggo Putra Kencana mengadakan atraksi wisata budaya Guci sebagai agenda rutin yang biasanya berlangsung setahun dua kali. Berlokasi di halaman UPTD Objek Wisata Guci, Selasa (21/3/2023) sore.
Sempat tersendat karena hujan deras, namun tidak menyurutkan antusias pengunjung dan warga sekitar Guci untuk menyaksikan atraksi tarian Eling-eling, Mayar sewu, Janturan monyet, dan Layis.
Penonton menikmati pertunjukan dan beberapa ada yang sampai histeris karena merasa ketakutan ketika beberapa penari Janturan disabet atau dipecut tapi tidak merasa kesakitan, malah terus menari dengan jaran lumping.
Bahkan penonton di lokasi merupakan warga lokal beberapa ada yang seperti kerasukan dan ikut bergabung menari dengan gerakan acak, serta tatapan kosong.
Ditemui di lokasi, Kepala UPTD Objek Wisata Kabupaten Tegal, Ahmad Abdul Hasib, mengatakan tujuan diadakannya kegiatan atraksi budaya dalam rangka melestarikan budaya lokal lewat event yang terselenggara setahun minimal dua kali pada awal dan akhir tahun.
"Jadi pentas Turonggo Putra Kencana ini asli Desa Kemaron, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Sehingga lewat kegiatan ini kami ingin melestarikan budaya lokal, sekaligus menggali potensi yang ada di sekitar Guci. Sehingga mereka menyajikan tarian Eling-eling, Janturan Monyet, dan lain-lain," jelas Hasib, pada Tribunjateng.com, Selasa (21/3/2023).
Hasib melihat antusias masyarakat yang sangat luar biasa, hal itu bisa dilihat meskipun sempat hujan tapi mereka tetap bertahan di lokasi.
Bahkan tidak hanya warga lokal saja, pengunjung yang sedang berwisata ke Guci pada akhirnya juga tertarik untuk menonton pertunjukan atraksi budaya ini.
Sehingga Hasib berencana menjadikan atraksi budaya sebagai agenda rutin, minimal bisa terselenggara dua kali dalam setahun.
"Ini menjadi bukti bahwa budaya lokal atau tradisional masih diminati oleh masyarakat. Tinggal bagaimana nanti kita kemas supaya menarik, lokasi tepat, dan momennya juga pas. Sehingga pengunjung Guci bisa sekaligus menyaksikan," tuturnya.
Terpisah, pengunjung asal Selapura Kecamatan Dukuhwaru, Adev Saputra, mengaku sengaja datang ke Guci karena penasaran ingin menyaksikan atraksi wisata budaya untuk yang pertama kali.
Datang bersama dua orang temannya, Adev bercerita awalnya ia tidak terlalu memahami mengenai atraksi yang ditampilkan.
Paling hanya satu yang pernah ia lihat yaitu Janturan Monyet atau seperti atraksi jaran lumping.
Tapi lama kelamaan ia bisa menikmati dan tidak lupa mengabadikan setiap atraksi dengan telepon genggamnya, baik video, foto maupun posting di akun sosial.
Dari seluruh atraksi yang ada, Adev mengatakan paling berkesan saat atraksi Janturan Monyet.
Realisasi PBB Kota Tegal Capai 60 Persen hingga Agustus 2025 |
![]() |
---|
Leli Terkagum-kagum Saksikan Karnaval Kendaraan Hias Kota Tegal di Momen HUT Ke-80 RI |
![]() |
---|
Wali Kota Tegal Dedy Yon: Hari Kemerdekaan Harus Diisi Aksi Nyata |
![]() |
---|
Tasyakuran HUT ke-80 RI, Dedy Yon Ajak Warga Kota Tegal Perkuat Semangat Gotong Royong dan Persatuan |
![]() |
---|
Dedy Yon Kukuhkan 72 Anggota Paskibraka Kota Tegal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.