Berita Wonosobo
Masjid Al-Manshur Jejak Awal Islam di Wonosobo Dibangun 1847 M oleh Keturunan Raja Brawijaya V
Masjid Al-Manshur di Jalan Pangeran Diponegoro. Konon masjid ini dibangun oleh keturunan Brawijaya V yang merupakan penghulu kabupaten.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO -- Di Kabupaten Wonosobo terdapat banyak masjid berukuran besar yang berkapasitas ribuan jemaah.
Satu di antaranya adalah Masjid Al-Manshur di Jalan Pangeran Diponegoro. Konon masjid ini dibangun oleh keturunan Brawijaya V yang merupakan penghulu kabupaten.
Masjid Al-Manshur yang berada di Jalan Pangeran Diponegoro No.13, Wonosobo disebut-sebut merupakan masjid tertua dan menjadi bagian saksi sejarah penyebaran agama Islam hingga berdirinya kota Wonosobo.
Meski tidak ada dokumen pasti yang menerangkan sejarah masjid Al-Manshur, namun sejak dahulu hingga sekarang masjid ini menjadi magnet masyarakat untuk beribadah maupun berziarah.
Cerita sejarah terkait masjid Al-Manshur dari mulut ke mulut sesepuh terdahulu. Masjid Al-Manshur berada di area Pondok Pesantren Al-Manshur yang juga terdapat sebuah makam Kyai Walik.
Sehingga tempat ini ramai baik para santri, maupun masyarakat yang ingin berziarah di makam Kyai Walik.
Menurut KH Achmad Chaedar Idris Pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshur, mengungkapkan, dalam sejarahnya Masjid Al-Manshur bernama Masjid Besar Wonosobo.
"Lengkap dengan pesantren, Masjid Besar Wonosobo semula berada di sebelah barat alun-alun.

Namun karena dianggap tidak sesuai dengan rencana tata ruang, akhirnya dipindahkan ke utara, sekitar 500 meter dari alun-alun," jelasnya.
KH Manshur yang merupakan seorang penghulu kabupaten pada zamannya mewakafkan tanah seluas kurang lebih 7.000 meter persegi di kampung Kauman Utara sebagai tempat baru Masjid Besar Wonosobo pada waktu itu.
Hingga akhirnya masjid mulai dibangun tahun 1847 M (1263 H) dan baru selesai sembilan tahun kemudian, yaitu tahun 1856.
Untuk mempermudah pengelolaan masjid, pada tahun 1972 takmir masjid yang diketuai H Moch Sjoekoer yang juga cucu dari KH Manshur, membentuk Yayasan Masjid Al-Manshur.
Keturunan Brawijaya V
Bersamaan ini pula nama Masjid Besar Wonosobo berganti nama menjadi masjid Al-Manshur.
Nama ini digunakan sebagai bentuk dedikasinya dengan kebesaran hati mewakafkan tanah untuk pembangunan masjid.
Satu-satunya dari Jateng, Wonosobo Tampil Memikat di WACI-Jember Fashion Carnaval 2025 |
![]() |
---|
Apel Siaga Bencana di Wonosobo, Sinergi Hadapi Ancaman Longsor hingga Karhutla |
![]() |
---|
Peringatan BPN Wonosobo: Jangan Biarkan Tanah Nganggur! Manfaatkan Sesuai Peruntukan |
![]() |
---|
Gema Patas di Kelurahan Tawangsari Wonosobo, 507 Patok Tanah Warga Terpasang Tanpa Cekcok |
![]() |
---|
Warga Tawangsari Wonosobo Antusias Ikuti Gema Patas, 507 Patok Tanah Terpasang Tanpa Kendala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.