Berita Wonosobo

Bupati Wonosobo Sampaikan LKPJ 2022 Ke DPRD, Sektor Kehutanan dan Perikanan Masih Unggulan

DPRD Kabupaten Wonosobo menggelar rapat paripurna dalam rangka penyampaian nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Wonosobo

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: m nur huda
Istimewa
Bupati Afif saat menyampaikan LKPJ Bupati Wonosobo Tahun Anggaran 2022 kepada DPRD Kabupaten Wonosobo, Senin (27/3/2023).  

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - DPRD Kabupaten Wonosobo menggelar rapat paripurna dalam rangka penyampaian nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Wonosobo Tahun Anggaran 2022, Senin (27/3/2023). 

Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo Eko Prasetyo Heru Wibowo saat membuka sidang mengatakan, penyampaian LKPJ Tahun Anggaran 2022, merupakan pelaksanaan kewajiban konstitusional Kepala Daerah. 

Hal ini, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 

"LKPJ Akhir Tahun Anggaran wajib disampaikan kepada DPRD. Setelah itu akan dilakukan pembahasan dahulu sebelum memperoleh kesepakatan dan DPRD akan membuat tim khusus yang bertugas membahas LKPJ," terangnya.

LKPJ adalah penyampaian bahwa penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, dan pemberdayaan masyarakat pada Tahun Anggaran 2022 secara umum menunjukkan hasil yang baik. 

Kendati, diakuinya, masih ada beberapa target kinerja, baik program, kegiatan, maupun sub kegiatan yang tidak terlaksana secara maksimal.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan laporan Keterangan Pertanggungjawaban tahun 2022 merupakan laporan pertanggungjawaban atas perencanaan pertama dalam periode RPJMD 2021-2026 dan laporan pertanggungjawaban atas kinerja bupati pada tahun kedua dari masa jabatannya. 

Bupati Afif menjelaskan, secara makro ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per-Kapita Kabupaten Wonosobo mengalami kenaikan.

Dimana pada Tahun 2021 Rp 22,40 juta, meningkat menjadi sebesar Rp 24,08 juta di tahun 2022. 

Begitu juga di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang masih menjadi sektor unggulan, penyumbang PDRB ADHB tertinggi di Wonosobo. 

Besarannya mencapai nilai Rp 6.390,44 miliar pada tahun 2022, atau tumbuh 6,06 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 6.025,2 miliar.

"Disusul sektor industri pengolahan dengan nilai Rp 3.877,95 miliar di tahun 2022, atau tumbuh 5,92 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 3.661,16 miliar,” ungkapnya.

Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonosobo juga meningkat sangat signifikan dalam dua tahun terakhir.

Pada tahu 2021 sebesar 3,68 persen atau meningkat 5,34 persen jika dibandingkan tahun 2020 yang hanya sebesar -1,66 persen. 

Hal ini diikuti peningkatan di tahun 2022 sebesar 5,02 persen, atau meningkat 1,34 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021. 

Angka IPM juga mengalami kenaikan, dari 68,22 di tahun 2020 menjadi 68,43 di tahun 2021, dan 68,89 di tahun 2022.

“Semua dapat berjalan lancar atas kerjasama dan dukungan seluruh komponen masyarakat, segenap Pimpinan dan Anggota Dewan, jajaran Forkopimda, jajaran Perangkat Daerah, dan segenap elemen pemangku kepentingan. Tentunya dari pelaporan LKPJ Bupati Tahun 2022 ini, kita semua akan mendapatkan pembelajaran, catatan dan rekomendasi yang akan menyempurnakan jalannya roda pemerintahan ke depan,” ujarnya.

Bupati Afif berharap, beberapa target pembangunan yang belum tercapai akan menjadi tolok ukur, dalam memantapkan strategi kebijakan Pembangunan Daerah pada masa yang akan datang. 

Selain itu, kemitraan dan kolaborasi yang kuat antara jajaran eksekutif dan legislatif juga diharapkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi, demi percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat Wonosobo. (ima)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved