Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sosok Pak Kun, Jemaat Ahmadiyah Semarang 93 Kali Donor Darah, Awal Cuma Bantu Sahabat Kecelakaan

Pak Kun, sapaanya berucap, mendonorkan darah memiliki banyak manfaat di antaranya tubuh menjadi bugar.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Pendonor darah Ahmad Kuntara telah mendonorkan darah sebanyak 93 kali, di Kota Semarang, Rabu (29/3/2023). 

Sebelumnya, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Semarang berkomitmen terus memasok stok darah di PMI dengan melakukan donor darah.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan melakukan deklarasi berupa tanda tangan bersama di Masjid Nusrat Jahan, Pleburan, Semarang Selatan, pada Rabu (29/3/2023) malam.

"Ini sebagai bentuk kepedulian Ahmadiyah Indonesia untuk kemanusiaan karena pada bulan Ramadan seperti ini jarang orang yang mendonorkan darah dengan alasan takut batal puasa dan lain sebagainya," ujar Mubaligh JAI Jateng Wilayah 3 di Semarang, Saiful Ahmad Faruq.

Pembentukan komunitas donor darah oleh JAI Semarang merupakan program Ahmadiyah pusat yang dilakukan serentak di beberapa daerah.

Penggalangan donor darah secara serentak tersebut didorong dari kondisi saat bulan Ramadan kesadaran untuk donor darah di Indonesia belum sebanding dengan kebutuhan stok darah.

Baca juga: Pengemudi Ojol Yang Bakar Diri di Hutan Undip Semarang, Akhirnya Tewas Dengan Luka Bakar 70 Persen

"Jadi kegiatan ini untuk memicu warga yang lain untuk sama-sama menanggung beban kemanusiaan, khususnya kebutuhan darah," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (29/3/2023).

Ia mengatakan, keluarga komunitas donor darah JAI Semarang sudah aktif sejak puluhan tahun lalu.

Setiap donor yang dilakukan dua bulan sekali diikuti oleh 20 orang.

"Bahkan ada anggota kami yang donor darah hampir 100 kali."

"Sekarang baru 93," jelasnya.

Kiprah JAI Indonesia dalam hal donor darah cukup mentereng.

Mereka tercatat donor darah nomor satu dari komunitas keagamaan.

"Hal itu sudah diakui PMI pusat, Ahmadiyah sebagai komunitas keagamaan yang  rutin mendonorkan darahnya," paparnya. (*)

Baca juga: SIMAK! Ini Daftar Lengkap Kapolres di Polda Jateng yang Dirotasi

Baca juga: Bazar Kampoeng Ramadan di Desa Puncel Pati, Henggar: Jadi Pelipur Lara Warga Pasca Pandemi

Baca juga: Pakar Kriminologi: Penegakan Hukum Kurang Tegas Membuat Pelaku Tidak Takut Melakukan Tindak Pidana

Baca juga: Durhakanya Muksin, Bacok Ibu yang Sedang Tadarus di Masjid Hingga Tewas, Ayah Tak Luput dari Tikaman

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved