Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Waspada Kekeringan dan Karhutla Saat Kemarau, Pimpinan DPRD Jateng: Harus Antisipatif dan Sigap

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan prediksi terjadinya peningkatan kekeringan tiga kali lipat pada musim kemarau tahun 2023.

Editor: rival al manaf
istimewa
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Heri Pudyatmoko 

TRIBUNJATENG.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan prediksi terjadinya peningkatan kekeringan tiga kali lipat pada musim kemarau tahun 2023.

Peningkatan ini apabila terjadi dalam waktu berkepanjangan berpotensi menimbulkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau di Indonesia akan terjadi pada April 2023.

Jika tidak ada langkah antisipatif dari pemerintah, peningkatan risiko bencana kekeringan, Karhutla, dan kekurangan air bersih dikhawatirkan akan terjadi.

Baca juga: Kronologi Penyuplai Beras BPNT di Jepara Rugi Ratusan Juta Karena Tak Dibayar Perumda

Baca juga: Sikap Gibran Berbeda dengan Kader PDIP Lain Soal Israel di Piala Dunia U20: Kita Tunggu Erick Thohir

Baca juga: Budi Prasetyo: Solo Tetap Untung Meski Piala Dunia U20 Tak Jadi Digelar di Indonesia

Menanggapi potensi kekeringan serta Karhutla saat musim kemarau, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Heri Pudyatmoko mengingatkan, pemerintah daerah harus menyiapkan skema pencegahan mulai dari sekarang.

Pemprov Jateng dan Pemkab/Pemkot setempat diminta lebih sigap dalam menghadapi musim kemarau.

"Peringatan dari BNPB dan BPBD sudah disampaikan. Pemerintah daerah harus menindaklanjutinya. Jika musim kemarau diprediksi akan terjadi mulai bulan April, maka segera siapkan pencegahan mulai dari sekarang. Kita harus sigap mengantisipasi potensi kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan," tegasnya.

Kekeringan dan Karhutla menjadi dua hal yang harus diwaspadai dan diantisipasi oleh pemerintah daerah saat memasuki periode musim kemarau.

Mengantisipasi masalah kekeringan di Jateng, Heri Pudyatmoko mendorong pengoptimalan infrastruktur sumber daya air seperti waduk, bendungan, sumur, dan lain-lain.

"Bisa dengan mengoptimalkan pengoperasian waduk-waduk maupun infrastruktur sumber daya air lainnya. Ini berguna untuk menampung dan memanen air di musim kemarau, mumpung ini juga masih musim hujan. Saat kelebihan air ditampung di situ, nanti bisa diambil dan digunakan saat kemarau," lanjut Heri.

Pimpinan DPRD Jateng dari Fraksi Partai Gerindra ini juga mengimbau masyarakat supaya air hujan tetap ditampung dan dimanfaatkan seefisien mungkin sebagai sumber persediaan. Masyarakat juga diimbau untuk bijak dalam menggunakan air.

"Musim kemarau nanti diprediksi akan lebih kering daripada tahun lalu. Selain mengoptimalkan infrastruktur, masyarakat juga perlu menghemat penggunaan air, gunakan air seperlunya saja. Lakukan penyaringan dan pemfilteran terhadap air yang ada dengan memberdayakan masyarakat," tandasnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga diminta untuk mengantisipasi adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) memasuki musim kemarau bulan depan. Pasalnya menurut Heri, potensi terjadinya Karhutla juga semakin tinggi karena kondisi lahan akan ikut kering jika curah hujan menurun.

"Perlu dilakukannya patroli dan pengawasan lebih ketat oleh instansi terkait seperti Polisi Hutan. Kami rasa rutin melakukan patroli dan pengawasan bisa mengurangi kebakaran hutan. Terutama jika dilakukan ketika musim kemarau," ungkap Heri.

Sementara itu, instansi terkait juga perlu melakukan deteksi dini terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan. Hal ini bisa dilakukan dengan mendirikan menara pengawas dengan jarak pandang jauh yang dilengkapi sarana deteksi seperti teropong dan sarana alat komunikasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved