Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2023

Ngabuburit Asyik Sembari Membatik, Begini Suasana di Rumah Kopi Tekodeko Semarang

Ngabuburit yang digagas Setitik Cultureware berkolaborasi dengan Rumah Kopi Tekodeko bertajuk Mbatik Bareng Setitik di Rumah Baru Tekodeko. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Dokumentasi Setitik Cultureware
Suasana sekelompok anak muda Semarang menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa dengan kegiatan membatik di rumah Tekodeko, Kepodang, Kota Lama Semarang, Jumat (31/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sekelompok anak muda di Kota Semarang menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa dengan membatik.

Mereka 'ngabuburit' sembari belajar seluk beluk batik hingga cara membuatnya.

Kegiatan tersebut digagas Setitik Cultureware berkolaborasi dengan Rumah Kopi Tekodeko bertajuk Mbatik Bareng Setitik di Rumah Baru Tekodeko

"Kami ajak peserta lebih mengenal akan budaya membatik Indonesia dan proses pembuatannya saat waktu ngabuburit," kata pemilik Setitik Cultureware, Jessie Setiawati kepada Tribunjateng.com, Jumat (31/3/2023).

Baca juga: Inilah Sosok Suharni, Emak-emak Asal Ngaliyan Semarang Viral Menangkap Ular, Tak Tahu Kalau Direkam

Baca juga: 1 Remaja Berstatus DPU Polres Semarang, Dia Terduga Pelaku Klitih Dekat Exit Tol Ungaran

Dalam kegiatan tersebut, para peserta diajarkan teknik dasar dalam membatik.

Mulai dari perawatan kain, gambar, proses canting, pewarnaan, hingga proses lorod atau melepas malam.

Peserta diberi pemaparan teori sampai dengan proses canting di rumah baru Tekodeko, Kepodang, Kota Lama.

Kemudian, peserta menuju Kampung Batik untuk mewarna kain yang sudah dicanting sekaligus proses lorod.

"Seusai dari Kampung Batik, para peserta kembali ke Tekodeko untuk menutup kegiatan dengan berbuka puasa bersama," sambung Jessie.

Pihaknya terus melakukan kegiatan membatik didorong dari turunnya minat untuk menjadi pembatik tulis di Indonesia secara khusus di Kota Semarang

Komunitasnya ingin mengenalkan proses membatik tulis kepada banyak orang, secara khusus kaum muda dan perempuan yang beraktivitas di jalanan area Kota Lama.

"Kami harap semakin banyak orang tertarik untuk menjadi pembatik tulis dan makin banyak orang yang turut melestarikan warisan budaya yang dimiliki," tandasnya. (*)

Baca juga: Berkah Ramadan Warga Kendaldoyong Demak, Pak Bhabin Bantu Mengecat Masjid

Baca juga: Janji PJ Bupati Henggar Kepada Warga Pati: Kami Siapkan Semua Demi Kelancaran Arus Mudik Lebaran

Baca juga: Mengintip Produksi Gamelan di Sukoharjo yang Mendunia, Masih Dikerjakan Cara Tradisional

Baca juga: Rasmo Mantan Kades Kedungbacin Berstatus DPO Kejari Blora, Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved