Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Ngangklang, Tradisi Jelang Sahur di Ngareanak Kendal, Pemuda Keliling Kampung Bunyikan Alat Musik

Seperti biasanya di bulan Ramadan, sekelompok pemuda Dusun Ngareanak, Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal memiliki tradisi.

Penulis: deni setiawan | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Deni Setiawan
Tujuh pemuda berjalan kaki menyusuri jalanan perkampungan sembari membunyikan alat musik jelang sahur di Dusun Ngareanak, Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Minggu (2/4/2023). Ini adalah ngangklang, tradisi pemuda Ngareanak tiap Ramadan. 

Sesekali mereka berhenti untuk berganti peran menggunakan alat musik agar tak jenuh dan dapat merasakan semua.

Dalam perjalanan sejauh sekira 2 kilometer itu, total ada sekira 7 lagu yang telah mereka bawakan.

Mulai dari Jaran Goyang, Pepiling, Prau Layar, Ojo Dipleroki, Klebus, Yabadrotim, hingga Kerinduan.

Diawali dari halaman Musala Al Hikmah, di tempat itu pula mereka mengakhiri aktivitasnya.

Sebelum bubar, sekira pukul 03.00, 4 pemuda masuk ke dalam musala.

Mereka mengaktifkan speaker, kemudian menggunakan mic melantunkan syair Sahur Aceh yang sempat viral, namun diubah beberapa liriknya menggunakan bahasa Jawa.

“Alhamdulillah, Ramadan tahun ini kami masih bisa menjalankan tradisi turun temurun di kampung kami.”

“Untuk menjalankan tradisi ngangklang, tidaklah pasti jumlah personil yang ikut.”

“Biasanya ada 5 orang dan akan semakin banyak yang ikut ketika akhir pekan, seperti hari ini,” kata Vanda kepada Tribunjateng.com, Minggu (2/4/2023).

Menurutnya, ketika semakin banyak yang ikut, alat musik yang mengiringi langkah kaki pun akan semakin bervariasi dan bertambah gayeng.

“Tidak ada pula ketentuan harus alat musik apa, yang penting bisa dibunyikan dan nantinya diselaraskan agar lagu yang kami bawakan bisa enak didengar,” tambah Didik.

Dia berharap, tradisi ngangklang yang menjadi bagian dari kearifan lokal ini terus dipertahankan.

“Terima kasih kepada orangtua yang sudah mengizinkan anak-anaknya ikut ngangklang.”

“Ini adalah kegiatan positif pemuda sembari menunggu waktu sahur.”

“Ini lebih bermanfaat dan asyik ketimbang nongkrong main game,” tutup Wawan, warga RT 02 RW Ngareanak ini. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved