Bacalon DPD RI, Agus Mujayanto Silahturahmi ke Wabup Grobogan Bicarakan Soal Seni dan Budaya

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bakal Calon anggota DPD RI daerah pemilihan Jawa Tengah, Agus Mujayanto terus melakukan safari politik.

Kali ini, pria yang menerbitkan ensiklopedi Sunan Kalijaga tersebut menyambangi Kabupaten Gerobogan, bertemu dengan Wakil Bupati dr Bambang Pujianto, M. Kes atau yang akrab disapa dokter Totok. 

“Pulang kampung ke Tawangharjo Desa Tarub Barahan dan Godan juga Sreman Pojok di Kabupaten Grobogan saya menyempatkan silaturahmi dengan wakil bupati Grobogan dokter Totok,” katanya, Rabu (5/4).

Baca juga: Pesan Terakhir Pasutri Lampung Korban Dukun Mbah Slamet Banjarnegara Kepada Keluarga 2 Tahun Lalu

Baca juga: Drawing SEA Games 2023, Timnas Putra Indonesia Aman, Timnas Putri Gabung Grup Neraka

Dijelaskannya, dalam pertemuan tersebut keduanya ngobrol tentang budaya dan kearifan lokal. Selain itu juga tentang spirit leluhur Grobogan di kompleks makam Ki Ageng Selo.

“Di sini ada makam leluhur saya dari almarhum bapaknya bapak yaitu Ki Ageng Mertojiwo dan Rng Prawirosentanan I, II, III Wedono era VOC dan RM So Diwiryo lurah era Belanda saat Grobogan ikut dalam wilayah Semarang,” ujarnya. 

Agus Mujayanto menambahkan, sebelum silaturahmi tersebut dirinya sempatkan ziarah ke makam buyutnya di komplek Ki Ageng Selo dan di makam desa Barahan Tarub, Grobogan kabupaten yang dalam sejarah Kasultanan Demak sangat punya peran besar dan kental dengan sejarah tempat-tempat kanjeng sunan Kalijaga.

“Saat lelono, dan berlanjut sampai kejayaan Mataram dan berlanjut ke kasunanan Surakarta, dimana Grobogan saat itu masuk bagian daerah monconagari. Grobogan saat moncer saat era pangeran notoprojo alias Sunan Hadi anak Sunan Kalijaga yang menurunkan panglima wanita Nyai ageng serang yang sangat getol menolak VOC,” imbuhnya. 

Kedunya juga berbincang akan samangat spirit perjuangan leluhur dalam memimpin saat itu dan tak lupa diakhir pertemuan Agus memberi ensiklopedia Sunan Kalijaga kepada wakil bupati Grobogan. Buku tersebut diharapkan dapat menambah semangat dalam berbakti kepada rakyat dan negara.

“Karena sosok kanjeng Sunan Kalijaga sangat legendaris dengan bersiar tanpa menyakiti perasaan sesama. Saya bercanda dengan pak dokter wakil bupati Grobogan jika belajar tidak harus pintar tapi ngerti, manusia itu harus ingat kepada Tuhan,” pungkasnya.(*)