Guru Berkarya
Bermain Peran Sambil Belajar Nilai Mata Uang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sudah diajarkan sejak ada di bangku Sekolah Dasar.
Oleh: Nofi Gunarti, S.Pd.SD.,Guru SDN 02 Wanarejan Kec.Taman , Kab. Pemalang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sudah diajarkan sejak ada di bangku Sekolah Dasar. Alasannya adalah untuk membekali mereka berpikir logis, analisis, sistematis, kritis , dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.
Matematika tanpa disadari berkaitan langsung dengan aktivitas sehari-hari seorang dan kerap dipergunakan dalam menuntaskan permasalahan (Farida, 2017). Salah satu materi dari pembelajaran matematika yang berkaitan erat dengan kehidupan nyata yaitu materi tentang mengenal nilai mata uang khususnya rupiah. Pelajaran tersebut ada dalam materi pembelajaran kelas II semester 1 SDN 02 Wanarejan Kec. Taman Kab. Pemalang. Di dalam pembelajarannya masih banyak siswa yang masih belum paham tentang materi tersebut, hal itu dapat dilihat dari perolehan nilai ulangan harian mereka yang masih banyak di bawah KKM. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung banyak siswa yang asyik mengobrol dengan temannya sehingga mereka kurang konsentrasi dalam menerima pelajaran. Tentunya hal ini harus dicarikan solusi agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Salah satu cara yang diambil oleh guru adalah dengan menggunakan alat peraga berupa uang asli atau uang mainan untuk memudahkan siswa mengenal nilai mata uang rupiah dari nilai yang terkecil sampai nilai yang terbesar. Pada kegiatan pembelajarannya siswa dilibatkan secara aktif dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran ( Role Playing ). Bermain peran atau Role Playing adalah metode pembelajaran yang di dalamnya terdapat perilaku pura-pura atau berakting dari siswa sesuai dengan peran yang telah ditentukan. Menurut Wahab ( 2009 ) , bermain peran adalah berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu.
Alasan guru menggunakan model pembelajaran tersebut karena dapat menimbulkan pengalaman belajar, seperti kemampuan kerja sama, komunikatif, dan menginterpretasikan suatu kejadian. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok di mana tiap kelompok beranggotakan 4 - 5 orang. Kemudian siswa ada yang berperan sebagai penjual dan ada yang berperan sebagai pembeli, sedangkan kelompok lain mengamati dan kemudian memberikan tanggapannya. Dalam praktek kegiatan jual beli itu kita akan menerapkan beberapa operasi bilangan, seperti operasi penjumlahan pada saat membeli beberapa barang dengan uang pembayaran , dan menggunakan operasi pengurangan pada saat menghitung uang kembalian.
Siswa sangat antusias dan lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut karena mereka tidak bosan hanya mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas saja. Siswa benar-benar mendapatkan pengalaman belajar yang akan terus diingat. Tidak hanya itu saja siswa di sini juga diajarkan untuk terampil di dalam menghitung nilai mata uang dalam kegiatan jual beli sehingga dalam kehidupan nyata siswa sudah bisa menghitung uang dan dapat menggunakannya dengan bijak.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran pada materi mengenal nilai mata uang yang dilaksanakan di SDN 02 Wanarejan hasilnya sangat memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai ulangan harian siswa yang meningkat dan banyak yang mendapat nilai di atas KKM yang telah ditentukan. Selain itu saat kegiatan pembelajaran berlangsung ,kerja sama dan komunikasi juga terjalin diantara mereka sehingga menjadikan suasana semakin akrab.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.