Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara

Pesan Terakhir Pasutri Lampung Korban Dukun Mbah Slamet Banjarnegara Kepada Keluarga 2 Tahun Lalu

Pasutri asal Lampung korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara.

Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain. 

TRIBUNJATENG.COM - Pasutri asal Lampung korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara memberi pesan terakhir 2 tahun lalu.

Pesan itu disampaikan kepada keluarga dan anak-anak korban.

Korban yang bernama Isryad (44) dan istrinya, Wahyu Tri Ningsih (41) saat itu berpesan akan ke Jawa untuk bekerja.

Baca juga: Promosikan Dukun Pengganda Uang Lewat Facebook, Warga Comal Pemalang Ini Jadi Tersangka

Baca juga: Pengakuan Istri Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara : Kaget Suaminya Diseret Polisi ke Kebun

Baca juga: Keluarga Hilang Usai Bertemu Dukun Banjarnegara, Segera Lapor Call Center 082326444401

Pasang suami istri tersebut tercatat sebagai warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Tanjung Rejo, Negeri Katon, Pesawaran, Sanjaya membenarkan warganya menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet.

Pihak desa dan juga keluarga saat ini masih menunggu hasil otopsi dari pihak kepolisian.

“Sehingga kami masih menunggu hasilnya seperti apa,” ujarnya kepada Tribun Lampung.

Sanjaya menyebut, ia telah diberikan kabar secara langsung oleh Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona terkait peristiwa tersebut.

“Saya sudah mendapat telfon dari beliau dan membenarkan kabar tersebut dan memastikan hal itu benar,” ucap dia.

Sudah 2 tahun tak pulang, pamit mengajar bordir

Sanjaya mengatakan pasangan suami istri korban pembunuhan itu sudah hampir dua tahun tidak pulang ke rumah.

Bahkan mereka sama sekali tak memberikan kabar baik pada anak ataupun saudaranya yang lain di Pesawaran.

Menurutnya pasutri itu terakhir pulang ke rumah pada tahun 2021 silam.

Sanjaya menyebut, dalam kesehariannya korban merupakan seorang pengerajin Tapis.

“Korban juga sebagai penenun dan pernah berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk membuat tapis dan peci bordir,” ucap Sanjaya.

Ia juga menyebut korban memiliki usaha di kawasan Tanjung Rejo.

Sementara itu kakak dari korban Wahyu Tri Ningsih, Helmi mengatakan adik dan iparnya pamit bekerja ke Jawa karena ada pekerjaan mengajar kursus membuat bordir.

Mereka sendiri memiliki usaha tapis di rumahnya sendiri di Dusun Simbarejo, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.

“Dia pamit kalau kerja di sana mengajar membuat bordir dengan upah per jam,” jawab Helmi.

Untuk kepergiannya sendiri, korban pamit pada tahun 2021 lalu.

Setelah korban pamit pergi tersebut, dirinya mengaku tak pernah berkomunikasi selama hampir setahun tersebut.

Bahkan kedua korban juga tidak memberi kabar ke dua orang anaknya yang berada di rumah.

“Untuk komunikasi ke saya juga enggak dan anaknya juga enggak,” ucap dia.

Helmi mengatakan, korban sendiri memiliki anak dua orang.

Dia mengaku mengetahui kabar adik dan iparnya tersebut telah tiada dan menjadi korban korban pembantaian oleh dukun bernama Slamet Tohari dari sang anak.

Anak korban mengaku bahwa mendapatkan informasi tersebut dari sanak saudaranya yang berada di Solo.

“Pas saya subuh buka berita di Google terkait kabar beritanya,” jawab dia.

Diberitakan sebelumnya, total terdapat 12 jasad yang ditemukan terkubur di kebun milik Mbah Slamet. Delapan di antaranya berjenis kelamin laki-laki dam empat lainnya perempuan. Mereka tewas setelah meminuman cairan "ajaib" campuran minuman ringan, potas, dan obat penenang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "?Setahun Hilang, Pasutri Asal Lampung yang Jadi Korban Dukun Banjarnegara Sempat Pamit Bekerja ke Jawa,"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved