Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Petani Tebu Tolak Impor Gula, APTRI: Saat Ini Sedang Masuk Musim Panen

Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menolak impor gula pada saat memasuki musim giling atau panen tebu.

|
Editor: m nur huda
Istimewa
Impor White Sugar yang telah datang di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta - Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menolak impor gula pada saat memasuki musim giling atau panen tebu. 

TRIBUNJATENG.COM - Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menolak impor gula pada saat memasuki musim giling atau panen tebu.

Sekretaris Jenderal APTRI, M Nurkhabsyin mengatakan, saat ini sudah memasuki musim giling.

Menurutnya, saat ini beberapa pabrik gula pun juga telah mulai proses giling di antaranya Pabrik Gula Trangkil Pati Jawa Tengah, Pabrik Gula Kebon Agung Malang Jawa Timur dan sejumlah pabrik gula lainnya di wilayah Sumatera.

"Kita sayangkan, impor datang saat musim giling, ini menyebabkan harga gula petani jatuh karena memang stok sudah melebihi kebutuhan. Tanpa giling tahun ini pun gula cukup, ini ironis," katanya, Rabu (5/4/2023).

Ia menjelaskan, stok gula konsumsi pada akhir Desember 2022 sejumlah 1,9 juta ton, ditambah lagi kuota impor tahun 2023 sejumlah 1,45 juta ton. Sehingga totalnya sejumlah 3,350 juta ton.

"Sedangkan kebutuhan gula konsumsi sebesar 230 ribu ton. Artinya, sudah cukup untuk 14 bulan meski tidak giling, atau sudah ada gula ready," ungkapnya.

Maka, Nurkhabsyin menegaskan, pihaknya meminta agar kapal yang memuat impor gula yang saat ini tengah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta agar tidak dibongkar muatannya.

Termasuk ketika akan masuk di sejumlah pelabuhan semisal Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan lainnya yang merupakan daerah produsen gula, supaya dialihkan ke pelabuhan lain.

"Kami minta agar dialihkan ke pelabuhan lain yang daerahnya tidak ada pabrik gulanya misalnya di Papua atau Maluku," katanya.

Adapun, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional  APTRI, Soemitro Samadikoen mengungkapkan, akhir-akhir ini para petani tebu di Jatim resah karena mendengar kabar bahwa impor White Sugar akan masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang akan memengaruhi penjualan gula petani terutama di Jatim.

Di sisi lain, Jawa Timur merupakan produsen gula tebu terbesar nasional yang mencapai 50 persen. Maka ketika impor White Sugar datang saat musim panen dan giling akan berdampak pada petani lokal mengingat daerah tersebut surplus gula.

"Maka kami meminta pada pemerintah agar impor White Sugar tidak masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak atau Pelabuhan lain di Jatim, dan mohon agar dialihkan ke Pelabuhan atau provinsi lain yang bukan produsen gula putih atau daerah lain yang lebih membutuhkan," kata Soemitro.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved