Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pemalang

Promosikan Dukun Pengganda Uang Lewat Facebook, Warga Comal Pemalang Ini Jadi Tersangka

Keberhasilan dukun pengganda uang Slamet Tohari atau Mbah Slamet tidak lepas dari kelihaian rekannya Budi Santoso (BS) warga Comal, Kabupaten Pemalang

Kolase Tribunjateng
Penampakan Rumah Mewah Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang yang Bunuh 12 Orang di Banjarnegara 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Keberhasilan dukun pengganda uang Slamet Tohari atau Mbah Slamet tidak lepas dari kelihaian rekannya Budi Santoso (BS) warga Comal, Kabupaten Pemalang.

BS berperan mengiklankan praktik perdukunan lewat Facebook, sehingga Mbah Slamet bisa membunuh para korbannya.

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto menyampaikan BS menggunakan kemampuannya menggunakan facebook untuk mengiklankan penggandaan uang.

Baca juga: Pengakuan Istri Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara : Kaget Suaminya Diseret Polisi ke Kebun

"BS hanya mempertemukan antara korban dan tersangka, dan mempromosikan di Facebook. Karena tersangka tidak punya kemampuan dalam menggunakan Facebook," ujar Hendri kepada Tribunjateng.com, saat konferensi pers di lokasi kejadian, Selasa (4/4/2023)..

"BS mendapat imbalan dari tersangka antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta," kata Kapolres.

Dia mengatakan, total sementara mayat yang telah dievakuasi ada sebanyak 12 orang.

"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kita menemakan 1 mayat, hari kedua 9 mayat dan hari ketiga hari ini 2 mayat," ujar dia.

"Saya pastikan hari ini totalnya 12 mayat," katanya.

Kapolres mengatakan tersangka Slamet ketika ditanya identitas mayat di masing-masing lubang tidak dapat menjawab. 

Ketika dihadirkan kembali di TKP Slamet hanya bisa menjawab dua orang korban lain atas nama Irsyad dan istrinya.

Dua orang mayat yang kembali ditemukan akan kembali diautopsi. 

Kapolres mengatakan tidak menutup kemungkinan ada temuan mayat lain, sehingga proses olah TKP akan kembali dilanjutkan esok hari.

Tersangka melakukan aksi pembunuhan itu sejak 2020, tetapi jarak pembunuhan antar mayat tidak ingat. 

Ke-12 mayat itu dikubur dalam satu area yang sama yang merupakan lahan dari tersangka itu sendiri.

Tersangka mengaku tidak berani apabila mengubur di luar area lahan tersebut.

Dalam melakukan aksinya, tersangka mengaku hanya sendirian. 

Para korban diajak dari rumah tersangka kemudian menuju ke area TKP eksekusi dengan menggunakan kendaraan pribadi milik tersangka.

Ritual penggandaan uang dilakukan di lokasi eksekusi tersebut, dengan memberikan minum beracun kandungan potasium dan penenang yang dicampur.

Pada saat datang ke lokasi belum ada lubang, lubang digali saat korban sudah tewas.

"Ritual dimulai pukul 20.00 WIB malam, tapi sejak sore pukul 16.00 WIB saya sudah berangkat. Ritual sekitar satu jam. Ritualnya hanya ngobrol-ngobrol saja. Kalau sudah setengah 8 mulai saya kasih minum itu," ungkap tersangka Tohari alias Slamet.

Terkait korban dari mana saja, penuturan dari tersangka masih simpang siur dan berubah-ubah. 

Ada yang dari Jakarta, Yogyakarta, Palembang, Lampung, dan rata-rata dari mereka datang berdua.

Baca juga: Keluarga Hilang Usai Bertemu Dukun Banjarnegara, Segera Lapor Call Center 082326444401

Uangnya yang didapat oleh para korban ternyata digunakan oleh tersangka untuk membayar hutang.

Tersangka akan dikenakan pasal berlapis karena selain membunuh juga mengambil mahar uang milik para korban.

Adapun Pasal yang dikenakan atas aksi keji tersangka adalah Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup. (jti) 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved