Berita Internasional
Ingin Lepas dari Dollar AS, Rusia dan China Segera Ciptakan Mata Uang Baru
Negara-negara yang tergabung dalam organisasi BRICS, termasuk Rusia dan China, tengah dalam proses menciptakan mata uang baru.
TRIBUNJATENG.COM, MOSKWA – Negara-negara yang tergabung dalam organisasi BRICS, termasuk Rusia dan China, tengah dalam proses menciptakan mata uang baru.
Untuk diketahui, BRICS adalah organisasi yang beranggotakan sesuai akronim dari negara anggotanya yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Perihal rencana menciptakan mata uang baru dari BRICS itu disampaikan oleh anggota parlemen Rusia Alexander Babakov yang dikutip Live Mint.
Baca juga: Finlandia Resmi Gabung NATO, Warga Rusia Ungkap Kekecewaannya: Mereka Akan Rugi
Menurut Babakov, BRICS sedang dalam proses menciptakan mata uang baru sebagai strategi pembayaran agar tidak bergantung dengan dollar AS atau euro.
Dia menyebutkan bahwa mata uang baru akan didasarkan pada emas dan komoditas lain seperti elemen tanah jarang.

Akan tetapi, dia tidak merinci detail lain mengenai mata uang baru Rusia dan China beserta negara-negara BRICS.
Pejabat Rusia lain juga belum mengonfirmasinya.
Dilansir dari Firstpost, pembahasan mengenai mata uang baru paling cepat akan terjadi pada KTT BRICS di Afrika Selatan pada Agustus tahun ini.
Beberapa sumber dikutip Firstpost menyampaikan, ide mengenai mata uang baru BRICS diinisiasi oleh Rusia karena negara tersebut menghadapi sanksi ekonomi yang berat dari Barat atas invasi ke Ukraina.
Firstpost mengutip Babakov yang mengatakan bahwa Rusia dan India akan mendapat manfaat paling banyak dari mata uang baru itu.
“New Delhi, Moskwa harus melembagakan asosiasi ekonomi baru dengan mata uang bersama yang baru, yang bisa berupa rubel digital atau rupee India,” kata Babakov.
Dia menambahkan bahwa China juga akan memainkan peran penting dalam pengembangan mata uang baru karena memiliki 1,4 miliar dari populasi.
“New Delhi, Beijing, dan Moskwa adalah negara-negara yang sekarang melembagakan dunia multipolar yang didukung oleh mayoritas pemerintah,” katanya.
“Komposisinya harus didasarkan pada induksi ikatan moneter baru yang ditetapkan pada strategi yang tidak membela dolar AS atau euro, melainkan membentuk mata uang baru yang kompeten untuk menguntungkan tujuan bersama kita,” ujar Babakov.
Di sisi lain, Brasil sudah mulai menerima penyelesaian perdagangan dan investasi dalam yuan China.
Sedangkan India dan Rusia memiliki mekanisme rupee India dengan rubel rusia untuk sejumlah perdagangan, bukan dollar AS atau euro. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia dan China Segera Ciptakan Mata Uang Baru, Ingin Lepas dari Dollar AS"
Baca juga: Rusia Tangkap Wanita Pembawa Patung Berisi Bom Tewaskan Blogger Militer Vladlen Tatarsky di Kafe
Pria Ini Dapat Ganti Rugi Rp205 Juta Setelah Terekam Telanjang oleh Google Street View |
![]() |
---|
Apa Itu Demensia Frontotemporal? Penyakit yang Menyerang Bruce Willis hingga Tak Bisa Bicara |
![]() |
---|
Alami Kelumpuhan, Wanita Ini Jadi Orang Pertama Kendalikan Komputer Pakai Chip yang Ditanam di Otak |
![]() |
---|
Dokter Tertidur, Korban Kecelakaan yang Alami Pendarahan Tak Tertolong |
![]() |
---|
Fakta di Balik Film Die Hard 2, Bruce Willis Bertengkar dengan Sutradara Karena Naskah Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.