Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Netizen Curiga Kursi Kereta Api Bagian Tengah Selalu Terisi, Ulah Orang Dalam? KAI Beri Penjelasan

Baru-baru ini netizen menyoal tentang kursi bagian tengah di rangkaian tengah kereta api selalu terisi

Editor: muslimah
Dokumentasi PT KAI Daop 5 Purwokerto.
Ilustrasi kereta api 

TRIBUNJATENG.COM - Baru-baru ini netizen menyoal tentang kursi bagian tengah di rangkaian tengah kereta api selalu terisi.

Sementara seluruh kursi lain masih kosong, selalu saja kursi tengah sudah terisi.

Dicurigai hal itu terjadi karena ulah orang dalam.

Netizen lain pun ramai memberi tanggapan.

Baca juga: Mulut Manis Slamet Dukun Banjarnegara saat Pancing Korban, Uang Dirampok hingga Ritual Salah

Baca juga: Pernyataan Erick Thohir soal Sanksi Ringan Indonesia Langsung Dibalas Presiden FIFA, Selipkan Emoji

Adapun unggahan tersebut dibagikan akun ini di grup Facebook Pecinta Kereta Api Indonesia pada Kamis (6/3/2023).

"Masih menjadi misteri, tiap tanggal baru keluar pasti yg rangkaian paling tengah dengan kursi yg paling tengah pasti sudah ada yg ngisi dengan pola yang sama pdhl masih pagi.

Sedangkan rangkaian lain masih kosong. Apakah ini ulah bot ataukah orang dalam," tulisnya.

Warganet tersebut mengetahui bahwa kursi bagian tengah di rangkaian tengah kereta sudah terisi ketika hendak melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi KAI Access.

Dalam unggahannya, warganet itu juga menyertakan tangkapan layar aplikasi KAI Access pada menu pemilihan tempat duduk.

Tampak pada kereta eksekutif 5 dan 6, kursi nomor 5AB, 6CD, 7AB, dan 8CD telah terisi dengan ditandai warna merah.

Lantas, bagaimana penjelasan PT Kereta Api Indonesia (KAI)?

Kursi tengah di rangkaian tengah kereta sengaja diblok

Saat dikonfirmasi, Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa kursi bagian tengah di rangkaian tengah seluruh kereta jarak jauh memang sengaja diblok.

"Tempat duduk tersebut sengaja diblok untuk kepentingan pelayanan dan operasional," ujar Jono kepada Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Dalam hal pelayanan, kata Joni, sebagai alokasi jika terjadi gangguan atau kerusakan pada sarana di dalam kereta.

Sebagai contoh, AC yang bocor hingga airnya menetes ke tempat duduk, atau gangguan pada bagian kursi itu sendiri, dan mengantisipasi hal-hal lain yang tidak terduga.

Sementara itu, dalam hal operasional, untuk mengantisipasi dan alokasi keperluan perjalanan dinas pegawai.

"Meski demikian, jika dalam kurun waktu 45 menit sebelum kereta api berangkat, tempat duduk dinas tersebut tidak digunakan maka akan dijual untuk umum," terangnya.

Menjual tiket kereta api secara transparan

Joni menegaskan, KAI berkomitmen secara transparan dan terpercaya dalam menyediakan tiket kereta api bagi seluruh pelanggan.

Khususnya, saat peak season seperti pada masa angkutan Lebaran kali ini.

Untuk menangkal praktik percaloan tiket, KAI sudah lama menerapkan kebijakan one seat, one passenger dan boarding system.

"Yang mewajibkan nama penumpang sesuai antara yang tertera di tiket dan di kartu identitas," kata Joni.

Ia menjelaskan, pemesanan tiket secara online dapat melalui aplikasi KAI Access, website kai.id, contact center 121, dan berbagai mitra penjualan resmi yang bekerja sama dengan KAI.

Adapun loket di stasiun hanya melayani penjualan tiket go show mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api. (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved