Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara

Jaket Pemuda Pancasila Jadi Bukti Kuat Identifikasi Korban Pembunuhan Dukun Banjarnegara

Dua barang berupa jaket pemuda pancasila dengan label nama Okta menjadi bukti kuat untuk mengidentifikasi korban pembunuhan asal Magelang.

Editor: raka f pujangga
Facebook
Theresia (kiri) dan Okta asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang diyakini keluarga jadi korban kekejaman dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara,(Facebook) 

TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Dua barang berupa jaket pemuda pancasila dengan label nama Okta di liang korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet (45), menjadi bukti kuat untuk mengidentifikasi korban.

Kuat dugaan barang bukti itu adalah milik Ibu dan anak asal Magelang, Jawa Tengah bernama Theresia Dewi (47) dan Okta Ali Abrianto, diduga tewas di tangan dukun pengganda uang di Banjarnegara.

Sebelumnya, polisi telah merilis ciri-ciri sembilan jenazah korban Mbah Slamet yang dua di antaranya identik dengan Theresia dan Okta..

Baca juga: UPDATE Kasus Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang, Polres Banjarnegara Terima 18 Aduan Orang Hilang

"Barang buktinya itu sudah identik, saya lihat jam tangan adik saya. Jaket Pemuda Pancasila, ada label nama yang tertulis nama Okta."

"Lalu, kunci mobil yang masih ada di dalam saku celana," urai kakak Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan (64), saat ditemui di kediamannya di Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Sabtu (8/4/2023) sore, dikutip dari TribunJogja.com.

Yusuf mengungkapkan, adik dan keponakannya hilang sejak November 2021, setelah sempat berpamitan akan pergi ke Banjarnegara.

Awalnya, korban berpamitan pada keluarga akan pergi ke Salatiga selama seminggu untuk urusan pekerjaan.

Korban, Theresia, ditemani dua anaknya, Okta dan Claudy.

Saat di Salatiga, mereka tidur di sebuah hotel.

Tetapi, dari Salatiga, Theresia dan Okta pamit kepada Claudy akan pergi ke Banjarnegara untuk mengambil uang.

Kala itu, keduanya berangkat menggunakan mobil Honda Mobilio.

"Kemudian mereka (kedua korban) berpamitan ke Claudy, pamit ke Banjarnegara katanya mau ambil dana (uang)."

"Mereka berangkat ke Banjarnegara naik mobilnya Honda Mobilio," tutur Yusuf.

Baca juga: Pengakuan Mbah Slamet Tohari Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Bongkar Trik Gaet Calon Korbannya

Usai berpamitan, Theresia dan Okta tak memberikan kabar sama sekali hingga istri Okta, Vina, menghubungi Yusuf.

Saat itu, Yusuf meminta kepada Vina agar menunggu Theresia dan Okta seminggu lagi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved