Guru Berkarya
Peningkatkan Minat Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok
Guna mengatasi permasalahan tersebut di atas, Guru BK akan melaksanakan layanan bimbingan kelompok secara rutin dan bersifat kolaboratif.
PENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
Ika Wahyunilasari
(Guru BK SMP Negeri 13 Magelang)
Minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dan pembimbingan merupakan sesuatu yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dalam proses pembelajaran dan pembimbingan berpotensi untuk dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Namun demikian, minat belajar siswa di SMP Negeri 13 Magelang masih belum ideal. Hasil studi awal yang dilakukan penulis sebagai Guru BK di sekolah tersebut menunjukan bahwa tidak lebih dari 50 persen siswa menunjukan minat belajar yang tinggi. Minat belajar siswa yang rendah berdampak pada hasil belajar dan hasil bimbingan yang secara kuantitatif berada pada poin 38,8 persen saja, yang artinya ada 61,2 persen siswa belum tuntas dalam pembelajaranya.
Saat proses pembelajaran siswa sering berbicara sendiri, hal ini tentu saja sangat mengganggu keberlangsungan proses belajar mengajar. Motivasi siswa cenderung kurang dalam mengerjakan tugas sekolah. Rendahnya minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran ditengarai karena siswa bosan dengan situasi di dalam kelas serta kurang adanya aturan yang tegas dalam mengatur aktivitas siswa.
Guna mengatasi permasalahan tersebut di atas, Guru BK akan melaksanakan layanan bimbingan kelompok secara rutin dan bersifat kolaboratif. Rutin artinya bahwa layanan tersebut dilaksanakan secara terjadwal dan kontinyu. Kolaboratif berarti layanan bimbingan kelompok melibatkan Guru mata pelajaran lain untuk menjadi Narasumber/ Pembina. Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari pemimpin kelompok atau nara sumber tertentu dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu (pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial) yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Lebih lanjut lagi, kesempatan mengemukakan pendapat, tanggapan dan berbagai reaksi pun dapat merupakan peluang yang amat berharga bagi siswa. Kesempatan timbal balik inilah yang merupakan dinamika dari kehidupan kelompok yang akan membawa kebermanfaatan bagi para anggotanya (Prayitno dan Amti, 2004).
Sebagai salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling, layanan bimbingan kelompok memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan bentuk layanan bimbingan dan konseling yang lainnya. Menurut Jacobs, Harvill & Masson (1994 dalam Wibowo, 2005) ada 2 pertimbangan dalam penggunaan kelompok. Pertama untuk kepentingan kepraktisan, kedua banyak sumber-sumber atau pendapat dapat diperoleh dalam setting kelompok. Dalam keadaan tertentu seorang siswa mungkin mengalami kesulitan untuk mengungkapkan permasalahan melalui konseling individual, tetapi dalam suasana kelompok sangat memungkinkan siswa tersebut dapat mengungkapkan secara leluasa. Melalui suasana kelompok dapat pula dikembangkan berbagai keterampilan sosial dan sikap-sikap tertentu, yaitu keterampilan berkomunikasi, keterampilan menghargai pendapat orang lain, kerja kelompok, membantu orang lain, belajar dari anggota lain dan sebagainya, yang di dalam konseling individual sulit dikembangkan.
Berdasarkan paparan di atas penulis meyakini bahwa layanan bimbingan kelompok yang bersifat kolaboratif jika dilaksanakan secara terjadwal dan kontinyu serta melalui langkah-langkah yang ideal akan menjadi salah satu solusi konkrit dalam meningkatkan minat belajar siswa. Apabila minat belajar siswa sudah meningkat maka prestasi belajar mereka juga menjadi lebih baik. (*)
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.