Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2023

Melonjak! Penukaran Uang di Jateng dan DIY Tahun Ini Capai Rp 25,8 Triliun

Selama periode ramadan dan Idulfitri 2023/1444 H, Bank Indonesia mencatat telah mengeluarkan uang kartal untuk perbankan di wilayah Jateng & DIY

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Selama periode ramadan dan Idulfitri 2023/1444 H, Bank Indonesia mencatat telah mengeluarkan uang kartal untuk perbankan di wilayah Jateng & DIY sebanyak Rp 25,8 Triliun. Total itu tercatat sebesar 91 persen dari total dipersiapkan atau proyeksi awal ramadan yang sebesar Rp 28,1 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menjelaskan, realisasi tahun 2023 ini mengalami peningkatan sebesar 17 persen dibandingkan realisasi tahun 2022 yang sebesar Rp 22,1 triliun. 

"Jadi ada peningkatan dari realisasi tahun lalu, namun belum mencapai (total) proyeksi tahun ini," kata Rahmat di sela meninjau lokasi penukaran uang di Rest Area 456 Salatiga, Selasa (18/4/2023).

Di sisi itu Rahmat menjelaskan, untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya, realisasi kebutuhan Idul Fitri tahun 2023 adalah sebanyak Rp 9,8 Triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 10 persen dan realisasi tahun 2022 sebesar Rp 8,9 Triliun. 

Jumlah penukar yang dilayani selama periode Ramadan dan Idul Fitri 1444 H di 472 titik yang tersebar di wilayah Jateng & DIY sebanyak 282.069 orang. 

Sedangkan di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya 114 titik (termasuk rest area Ungaran Km 429 dan rest area Salatiga Km 456) sebanyak 113.009 orang.

Sementara itu, untuk mengantisipasi permintaan masyarakat akan uang kartal selama periode libur Hari Raya Idul Fitri 1444 H (19 s/d 25 April 2023), KPwBl Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan uang kartal dalam jumlah nominal dan pecahan yang cukup, oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir akan persediaan uang kartal selama periode tersebut. 

BI juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepesertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 1444H. 

Sejalan dengan itu, Bl menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai.

Bl memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal Bl untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan BI (tunai dan nontunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran. 

BI mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang).

Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan (tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian), belanja produk dalam negeri (khususnya produk UMKM), dan mengalokasikan dana secara tepat (berhemat dan menabung). (idy)

Baca juga: Metode Group Investigation Tingkatkan Belajar Teorema Pythagoras

Baca juga: Asyiknya Belajar Aktivitas Senam Melalui Metode Demonstrasi

Baca juga: Penggunaan Metode Talking Stick dalam Merdeka Belajar

Baca juga: Konseling Individu dengan Sifat Introvert

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved