Berita Nasional
Panglima TNI Rotasi Pasukan di Papua Setelah Serangan KKB di Nduga
Tak ada penambahan pasukan ke Papua setelah serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengakibatkan gugurnya seorang personel TNI.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Tak ada penambahan pasukan ke Papua setelah serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengakibatkan gugurnya seorang personel TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Prajurit Satu Miftahul Arifin, di Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023).
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan hal tersebut.
"Tidak ada penambahan pasukan, yang ada adalah rotasi," kata Yudo di Timika dalam rekaman suara yang disebarkan Pusat Penerangan TNI, Selasa (18/4/2023).
Baca juga: Tim Pencari Pilot Susi Air Diserang KKB Papua, Jumlah Prajurit yang Gugur Belum Diketahui
Yudo menggelar konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiu, Timika, Papua Tengah.
Menurut mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu, rotasi dilakukan dengan pertimbangan masa tugas pasukan di Tanah Papua.
Rotasi dilakukan, salah satunya, terhadap pasukan dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang kini bertugas dalam pencarian pilot Susi Air Kapten Philip Mertens yang disandera KKB.
"Termasuk pasukan tembak ini kan sudah hampir setahun bertugas.
Kita akan tarik akan kita rotasi pasukan yang baru," lanjut Yudo.
Yudo juga mengungkapkan, tim Satgas Damai Cartenz juga bakal mengalami rotasi.
Seperti diketahui, KKB menyerang 36 anggota TNI yang tergabung dalam operasi pencarian Kapten Philip Martens, Sabtu.
Akibat serangan itu, seorang anggota TNI Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin gugur.
Sementara, lima lainnya terluka dan empat masih hilang.
Yudo bertolak ke Papua dalam rangka mengevaluasi operasi pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37). Dalam kunjungan tersebut, Yudo didampingi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad) Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak.
Evaluasi operasi itu dilakukan menyusul gugurnya Pratu Miftahul Arifin.
Dalam kesempatan itu, Yudo juga menegaskan, TNI kini meningkatkan status operasi menjadi Siaga Tempur.
Kabar Gembira! Tarif Listrik PLN Per 1 Oktober 2025 Dipastikan Tetap, Daya Beli Masyarakat Terjaga |
![]() |
---|
PLN Pasang Tiang Listrik di Lahan Warga Tanpa Izin, Bisakah Digugat? |
![]() |
---|
Eks Anggota DPRD Wahyudin Pamer Gaji Pertama Setelah Dipecat, Rp200 Ribu dari Angkut Semen dan Arang |
![]() |
---|
Kelakuan Oknum ASN Bapenda Kota Bandung Berakhir Pemecatan, Tilap Uang Pajak Rp321 Juta |
![]() |
---|
Tragedi Suami Bunuh Istri di Jakarta, Leher Dijerat Tali Saat Duduk, Pemicunya Perselingkuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.