Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

WNI Asal Pati jadi Korban Pembunuhan di Jepang, Keluarga Berharap itu Bukan Aris

Pihak keluarga dari Aris Setiya Irawan (30), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Pati yang bekerja di Jepang, masih harap-harap cemas.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: m nur huda
TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal
Wardono menunjukkan foto keponakannya, Aris (30), pekerja migran Indonesia di Jepang yang sudah hilang kontak sejak Desember 2021, saat ditemui di Taman Hutan Kota Kalidoro, Kamis (20/4/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Pihak keluarga dari Aris Setiya Irawan (30), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Pati yang bekerja di Jepang, masih harap-harap cemas.

Orang tua Aris berharap jasad korban pembunuhan yang ditemukan oleh polisi di Jepang bukanlah putra mereka.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Pati dikabarkan menjadi korban pembunuhan oleh sesama PMI di Jepang.

Dilansir dar NHK, polisi Jepang menangkap tiga orang WNI yang diduga terkait kasus pembunuhan ini di Prefektur Fukushima.

Polisi menemukan jasad pria di dalam sebuah koper saat menggeledah wilayah pegunungan di Kota Ono, Fukushima.

Penyelidikan dilakukan polisi setelah menerima laporan bahwa ada warga Kota Konosu di Prefektur Saitama yang hilang sejak 2021.

Ditemui di kediamannya di Dukuh Ketri, Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Pati, Warso, ayahanda Aris tak bisa menyembunyikan raut wajah sedih dan khawatir.

Sebab, dia sudah putus kontak dengan putranya sejak Desember 2021 lalu.

Dia dan istrinya, Endang, masih terpukul atas kondisi hilang kontak dengan anak tunggal mereka.

Karena itu, Warso tidak berkenan memberikan keterangan pada awak media. Dia mengarahkan TribunMuria.com untuk mewawancarai adiknya, paman Aris, yakni Wardono.

Ditemui terpisah, Wardono membenarkan bahwa pihak keluarga sudah lost contact dengan Aris sejak Desember 2021.

Dia menerangkan, Aris berangkat ke Jepang sejak 2016. Keponakannya itu ikut program magang dari sebuah lembaga penyalur di Sleman, D.I. Yogyakarta.

"Kami juga sudah berupaya menggali info dari sesama PMI di Jepang. Teman-teman PMI di Jepang bilang lost contact juga. Mereka malah mengira Aris ditangkap karena over stay. Tapi kok sampai satu tahun lebih tidak ada kabar," kata dia saat ditemui di Taman Hutan Kota Kalidoro, Kamis (20/4/2023).

Wardono menambahkan, pihaknya terus berupaya mencari kabar dari Aris. Mereka menduga Aris kehilangan ponselnya.

Keluarga terus cari informasi. Sampai akhirnya ada kabar kurang baik di media massa pada awal bulan ini.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved