Ganjar Butuh Figur NU, Erick Thohir Dinilai Pengamat Pasangan Tepat

TRIBUNJATENG.COM - Pengamat Politik M Qodari menyatakan Menteri BUMN yang juga Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) tepat untuk mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pasalnya, Ganjar Pranowo yang datang dari kalangan nasionalis membutuhkan pendamping seperti Erick Thohir yang merupakan warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin.

Seperti diketahui, Erick Thohir merupakan Anggota Kehormatan Banser NU dan Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah ke-100 NU.

“Saya punya bayangan dan kepercayaan PDI Perjuangan itu punya naluri untuk berkoalisi dengan NU. Nah ada nama – nama yang berasal dari keluarga besar NU, seperti Erick Thohir yang keluarga besar NU juga Ansor Banser kemudian Ketua Panitia Harlah 1 abad NU,” terang Qodari, Sabtu (23/04).

Tak hanya itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer ini menjelaskan Erick Thohir merupakan kader NU yang memiliki bekal lengkap untuk menjadi cawapres. Jika dibandingkan dengan kader NU lainnya seperti Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa atau Menkopolhukam Mahfud MD, Qodari menyataka Erick Thohir tetap unggul karena memiliki bekal lengkap.

Bekal lengkap ini di antaranya adalah pengalaman kerja yang luar biasa, memiliki hubungan dekat dengan Ganjar Pranowo, memiliki elektabilitas, didukung partai politik seperti PAN dan PPP serta memiliki kekuatan logistik.

Seperti halnya elektabilitas Erick Thohir yang menurut Qodari berada di jajaran tiga teratas cawapres versi lembaga survei Indikator. Kemudian sebagai pengusaha kelas internasional Eks Presiden Inter Milan ini memiliki kekuatan logistik yang tidak perlu diragukan.

“Sebetulnya kalau kita bicara wakil presiden, variable ada banyak ya, pertama elektabilitas, dukungan partai politik yang ketigas sumber daya atau logistik. Pada hari ini memang yang paling lengkap dari nama – nama yang saya sebut tadi adalah Erick Thohir,” ujar Qodari.

“Nah biasanya dalam pasang memasangkan capres – cawapres kombinasi – kombinasi seperti ini biasanya berkembang di elite politik, untuk kampanye juga enak,” tandasnya.