Wawancara Khusus
Deklarasi Capres PDIP, Barus Rasakan Pencapresan Ganjar Kurang Meriah
Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus merasakan perbedaan kala Ganjar Pranowo diusung menjadi capres oleh PDIP.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus merasakan perbedaan kala Ganjar Pranowo diusung menjadi capres oleh PDIP.
Menurutnya, pencapresan Ganjar tidak meriah saat Joko Widodo maju menjadi Gubenur DKI pada 2012 dan berlanjut pilpres 2014.
“Saya sebagai pelaku yang menjalankan, merasakan ada perbedaan. Gegap gempita saat Pak Jokowi dulu 2012 dan 2014 dengan saat Pak Ganjar capres itu beda,” kata Panel saat wawancara di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Jumat (5/5).
Baca juga: Ketua Panitia Musyawarah Rakyat Panel Barus Bicara Hasil Musra: Tunggu Komando Jokowi
Simak lanjutan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Panel Barus:
Isu lokal seperti apa yang paling banyak muncul di musyawarah rakyat?
Di setiap pulau itu banyak, di provinsi beda-beda tapi yang general mirip-mirip itu isu guru honorer di Sumatera, di Banten keluar ya.
Ada datang bilang ‘saya datang jauh-jauh’, ‘dari mana pak’, ‘dari Malingping’. Jadi bayangkan dia datang ke lokasi Musra untuk ngomong tentang nasib sektornya guru honorer di forum itu.
Di mana lagi yang banyak bahas isu guru honorer?
Waktu di Palembang muncul. di musra Riau juga sama. Nah kalau di Sumatera muncul beberapa isu kayak infrastruktur jalan interconnecting antara kota kabupaten.
Berarti persoalan infrastruktur itu bukan hanya di Lampung?
Ya begitu, buktinya Sumatera Selatan dan kita kan enggak coba make up apa yang menjadi opini warga kan.Itu fakta belum tentu juga semua salah pemerintah pusat. Ini kan koreksi juga buat teman-teman di daerah.
Lalu selain infrastruktur apalagi harga-harga?
Harga di Sumatera itu ada yang bicara tentang anjloknya karet, misalnya tahun berapa gitu. Harga sawit ya juga kemarin gitu.
Isu pertambangan nih Sulawesi ya tentang lingkungan, isu lapangan pekerjaan yang mana milenial hadir juga menyampaikan kegelisahan. Apalagi milenial ini besok pemilihnya besar.
Soal nama-nama capres meskipun ini belum dirumuskan, boleh tidan cerita siapa sih yang paling banyak disebut?
Kalau yang cukup ramai ya, cukup ramai disebut itu ada pak Prabowo, Pak Ganjar, Pak Airlangga Hartanto, Pak Anies Baswedan, itu kan bebas mau siapapun hadir di situ asal dia warga provinsi, enggak ada masalah.
Jadi mau tim pendukung Anies, tim pendukung Prabowo siapa saja boleh ya?
Enggak ada masalah, boleh, bebas. Boleh.
Tidak ada pembatasan?
Enggak ada.
Bulan ini akan dilakukan pamuncak musra di Istora Gelora Bung Karno, apakah ini sengaja dibikin pada saat para capres ini mengerucut?
Kebetulan saja orang-orang parpol sudah mengerucut namanya setelah ibu Mega memilih Pak Ganjar. Kebetulan aja.
Bukan karena sudah sudah ini, sudah saatnya?
Ini musra ini sudah selesai yang di provinsi ya. Kalau ini kan pamuncak ini kan penutupan di sinilah nanti kita akan kasih hasil keseluruhan Musra ke Pak Jokowi.
Tapi kalau putaran keseluruhan provinsinya sudah selesai sebelum bulan puasa.
Dan kalau mau jujur saya ya dan bukan klaim rata-rata sudah dapat dukungan inilah yang berhasil kami putuskan di Musra. Kalau mau GR ternyata presisi ini barang, enggak meleset.
Yang kemudian sekarang ada dalam poros utama yang kita selalu perhatikan gitu ya gitu lah.
Cuma kan yang ada hari ini kan belum jelas juga semua sebenarnya ya wakilnya juga belum jelas. Koalisinya belum selesai semua.
Banyak orang mengira ini musra dibikin untuk memberikan legitimasi buat Pak Ganjar benar enggak?
Salah total.
Prediksi relawan kapan kira-kira Pak Jokowi akan memberikan endorsement kepada para calon apakah nunggu injury time nanti Oktober atau gimana?
Gini musra ini kan satu perintah ya yang kami maknakan sebagai sebuah perintah dari pidato dan ini belum selesai.
Tidak mungkin ada perintah kedua yang kemudian menganulir perintah pertama. Ini beresin dulu gitu jadi belum turun perintah itu.
Karena kami yakin ya suara rakyat yang mana ini akan terekam dari hasil Musra pasti akan dibaca oleh Pak Jokowi. Akan mungkin juga menjadi basis utama.
Kalau begitu relawan Jokowi beranggapan bahwa Pak Jokowi belum tentu mengendorse Ganjar?
Kita gak mau berandai-andai yang pasti belum perintah. Cuma saya sempat ya oleh beberapa teman wartawan ditanya gitu gimana nih musra-musra daftar di desk relawan nggak.
Gak ada urusannya saya bilang, kita lagi jalani kok dan belum ada perintahnya dari Pak Jokowi. Dan saya sebagai pribadi saya bilang saya ini kan dari 2012 Pilkada DKI.
Saya yang ngejahit relawan itu, relawan Pak Jokowi sama Ahok itu 2012. Waktu 2014 kan ikut sama teman-teman menjahit. Gerakan rakyat untuk memenangkan Pak Jokowi.
Saya sebagai pelaku yang menjalankan, merasakan ada perbedaan. Gegap gempita saat Pak Jokowi dulu 2012 dan 2014 dengan saat Pak Ganjar capres itu beda.
Dulu pak Jokowi punya trademark kotak-kotak dulu. Semua orang beli baju kotak-kotak.
Kalau sekarang orang belum ngecat rambut jadi putih semua. Bukan hanya Jakarta, di luar baju kotak-kotak itu laku.
Sekarang apa ngecat rambut putih semua belum tentu.
Menurut Anda apa makna kehadiran Jokowi di pengumuman Ganjar sebagai bakal calon presiden dari PDIP?
Gak ada masalah. Dia hadir disitu Pak Jokowi disuruh ngomong Pak Ganjar begini begitu
Itu bukan bentuk dari endorsement menurut relawan?
Itu kan acaranya jadi kan acara di partai-partai lain pak Jokowi juga begitu. Iya kan sebagai kepala negara sebagai presiden kan jabatan presiden enggak bisa diletakan sedetik pun datang enggak.
Pak presiden ke acara Gerindra ke acaranya Golkar, acaranya Perindo, PAN, PBB.
Jadi menurut abang itu biasa saja yang normal saja gitu loh?
Pak Jokowi ini pemimpin rakyat Indonesia. Dia memimpin semua rakyat Indonesia, semua kelompok dipimpin dia.
Jadi biasa saja oke bahkan hari ini kadang-kadang pak Jokowi bilang wah Ganjar pemimpin seperti ini. itu disampaikan Pak Jokowi.
Besok pak Prabowo begini sampaikan juga pak pak Jokowi. Itu tulus-tulus saja dari hati mungkin ya pak Jokowi lihatnya seperti itu. Engga ada masalah. (Tribun Network/Reynas Abdila/tribun jateng cetak)
Maju Pilkada DKI, Pramono Anung: Kami akan Wujudkan Jakarta sebagai Kota Global |
![]() |
---|
Pramono Anung Beberkan Kronologi Maju Pilkada DKI: Jangan Bercanda dong Mbak |
![]() |
---|
WAWANCARA : Ridwan Hisjam Anggota Dewan Pakar Golkar : Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketum |
![]() |
---|
Pilkada Pekalongan, Sukirman: Saya Sudah Mengenal dan Cocok dengan Bu Fadia |
![]() |
---|
WAWANCARA dr Amalia Desiana: Kantongi Rekomendasi ingin Lanjutkan Perjuangan Sang Ayah Budhi Sarwono |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.