Berita Tegal
Balai Bahasa Provinsi Jateng Bersama Komisi X DPR RI Gelar Workshop Revitalisasi Bahasa Daerah
Balai bahasa provinsi Jawa Tengah (Jateng) bersama Komisi X DPR RI menggelar worksho
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Balai bahasa provinsi Jawa Tengah (Jateng) bersama Komisi X DPR RI menggelar workshop bertajuk "Diseminasi Penguatan Program Revitalisasi Bahasa Daerah di Jawa Tengah."
Berlokasi di Grand Dian Hotel Slawi, Kabupaten Tegal, Minggu (14/5/2023).
Hadir sebagai pemateri sekaligus membuka acara Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, didampingi Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Syarifuddin.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi sampai sore hari ini juga diikuti sejumlah budayawan, seniman Tegal, penulis, serta para guru atau pengajar.
Dalam sambutannya, Fikri Faqih mengungkapkan revitalisasi bahasa daerah mendesak untuk dilakukan mengingat hingga saat ini ada 11 bahasa daerah dari 718 bahasa daerah di Indonesia sudah punah.
Bahkan dari rekaman pemantau bahasa Internasional, terdapat dua bahasa di dunia dalam satu bulan yang punah.
Sehingga revitalisasi bahasa Tegal bisa dilakukan dengan berbagai cara dan melibatkan semua komponen, mulai dari praktisi, budayawan, seniman dan media, agar penggunaan bahasa daerah populer khususnya di kalangan milenial.
''Upaya yang bisa dilakukan seperti membuat terjemahan Alquran yang telah dilakukan yakni menggunakan bahasa Banyumasan dan bahasa Sunda.
Selanjutnya untuk Tegal sedang dirancang dengan melibatkan berbagai pihak termasuk akademisi, karena menggunakan bahasa daerah untuk terjemahan Alquran tidak bisa sembarangan,'' ungkap Fikri Faqih, pada Tribunjateng.com, Minggu (14/5/2023).
Terobosan lain yang bisa dilakukan, menurut Fikri Faqih, lewat seni dengan fokus pada gerakan Trigatra Bahasa.
Adapun Trigatra Bahasa yang dimaksud yaitu Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.
Fikri Faqih menjelaskan, sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS) salah satu penyebeb punahnya 11 bahasa daerah karena faktor penutur sudah berkurang.
"Jadi ngapak itu kan juga ada ngapak Banyumasan dan ngapak Tegalan. Bahkan anak-anak saya yang lahir di Tegal, hampir semuanya tidak bisa berbahasa Tegal karena setelah itu mereka tinggal di Semarang atau daerah lainnya dan keseharian pakai bahasa Indonesia.
Ya ini hanya studi kasus saja, jangan-jangan hal tersebut juga terjadi dengan anak-anak lain yang sudah tidak ramah lagi dengan bahasa Tegalan. Sehingga lewat kegiatan revitalisasi bahasa daerah ini diharapkan anak muda atau milenial lebih minat lagi untuk berbahasa daerah," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Syarifuddin, ia menyebutkan 11 bahasa daerah di Indonesia yang punah sebagian besar bahasa-bahasa yang ada di Indonesia bagian timur.
Salah satunya adalah bahasa Ibu yang ada di Maluku Utara yang sekarang ini penutur nya hanya tersisa dua orang saja.
Sedangkan untuk daerah lainnya seperti Jawa, Sunda, Bali dan beberapa daerah lainnya dikatakan Syarifuddin tergolong masih aman, tetapi hanya mengalami kemunduran karena generasi muda tidak lagi menggunakannya.
Sehingga di sini Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah membutuhkan peran semua pihak seperti budayawan, seniman, penulis, serta para guru atau pengajar supaya bahasa daerah tidak lagi punah.
Karena untuk pelaksanaannya tidak bisa hanya bergerak satu pihak saja dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, tapi harus bekerjasama dengan lainnya.
"Anak muda atau generasi milenial sudah tidak setia dengan tunas bahasa ibu karena berbagai faktor, seperti penggunaan serapan bahasa asing contohnya bahasa Inggris dan Korea yang dianggap lebih gaul atau kekinian.
Hal itulah yang sangat mempengaruhi, dan kami berusaha untuk membuat kaum milenial pede dan tidak malu menggunakan bahasa daerahnya," imbuh Syarifuddin. (dta)
Gaji Buruh Rp2,3 Juta, Tunjangan Rumah DPRD Tegal 6 Kali Lipat Lebih Mahal dari Sewa Rumah Mewah |
![]() |
---|
Sewa Rumah Elit Ternyata Cuma Rp 100 Juta, Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Tegal Tembus Rp276 Juta |
![]() |
---|
Bupati Tegal Ischak Sebut Mahasiswa sebagai Agen Perubahan |
![]() |
---|
Dedy Yon Lantik 10 Pejabat Tinggi Pratama, Sekretaris Dewan dan Kasatpol PP Ganti |
![]() |
---|
Dedy Yon Minta Kepala Dinas Aktif dan Agresif Tingkat Pelayanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.