Berita Batang
Prihatin Kasus Kekerasan Seksual di Batang, Mensos Risma Turun Tangan Beri Motivasi Korban
Kasus kekerasan seksual yang terjadi berturut-turut di Kabupaten Batang, Jawa Tengah cukup menjadi keprihatinan berbagai pihak.
Penulis: dina indriani | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Kasus kekerasan seksual yang terjadi berturut-turut di Kabupaten Batang, Jawa Tengah cukup menjadi keprihatinan berbagai pihak.
Tak terkecuali Menteri Sosial Tri Rismaharini yang turun langsung berkunjung ke Kabupaten Batang untuk bertemu para korban di Dapur Gayeng, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah Senin, (15/05/2023).
Kedatangan Risma sendiri tak lain untuk memberikan motivasi dan bantuan kepada para korban.
Baca juga: Kunjungi Jepara, Mensos Risma Temui Korban dan Pelaku Pemaksaan Sodomi
Kementerian Sosial juga berikan pendampingan baik pemeriksaan medis maupun penanganan psikologis para korban.
Para orang tua dan keluarga korban juga turut diberikan penguatan psikososial dan edukasi pendampingan terhadap anak.
Mensos Risma tiba di Batang sekitar pukul 15.30 dan pulang pukul 17.30 WIB dan langsung menemui korban yang merupakan anak dengan disabilitas ganda yang dirudapaksa oleh tukang cukur, juga belasan korban rudapaksa oleh guru ngaji di Wonotunggal.
Pertemuan Risma bersama para korban yang rata-rata berusia di bawah umur itu dilakukan secara tertutup.
"Kami sebenarnya sangat respon sekali ketika mendengar informasi dari beberapa berita, respon cepat kami dengan para korban yaitu menurunkan para staf, dan hari ini kita melakukan evaluasi hasil pendamping para korban," tutur Risma usai pertemuannya dengan para korban.
Lebih lanjut, Risma mengatakan dari hasil evaluasi yang telah dilakukan ada beberapa para korban yang harus ditangan ini secara khusus.
"Tadi kita dengan Bu Pj Bupati, Pak Kapolres dan Pak Dandim sepakat menangani secara khusus anak - anak ini,"ujarnya.
Risma juga menyebutkan ada beberapa korban yang sudah dewasa, maka akan dibantu untuk meneruskan kelangsungan hidup mereka sesuai dengan kebutuhannya.
"Mereka itu butuh apa? Kita bantu alat usaha, ada yang belum dibantu karena ada yang belum ngomong, tapi kita bantu alat usaha mereka agar bisa menyongsong melangsungkan kehidupannya, sambil kita terapi, karena ada beberapa yang harus kita terapi,"ungkapnya.
Dalam dialog tertutup dengan para korban, Risma menyebut ia sempat menanyakan kondisi para korban dan mendengar cerita mereka
"Ya, macam-macam yang diceritakan para korban, gimana perasaanmu? ada yang marah, ada yang benci lah, trauma itu yang harus dihilangkan supaya mereka kembali normal dan maksimal dalam berpikirnya," jelas Risma.
Oleh karena itu, Lanjut Risma, akan ada psikolog yang akan mendampingi beberapa korban pencabulan.
Stok Darah PMI Batang Surplus Hingga Bisa Kirim ke Demak |
![]() |
---|
TP PKK Batang Cetak Kader Paralegal, Siap Jadi Pelindung Korban KDRT |
![]() |
---|
Naga Meliuk Gagah Lewati Ribuan Penonton Karnaval Kemerdekaan di Batang, Total Ada 85 Penampil |
![]() |
---|
Ingatkan Bahaya Cacingan, Dokter Anak Tan Evi : Jangan BAB Sembarangan, Jaga Sanitasi |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Tertunda di Batang, 2 Lokasi Belum Penuhi Syarat Teknis PUPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.