Berita Kesehatan
Rahasia Terpendam, Ternyata Jahe Emprit Memiliki Segudang Manfaat
Jahe emprit (Zingiber officinale rosc), merupakan rempah – rempah yang banyak dibudidayakan masyarakat.
TRIBUNJATENG.COM - Jahe emprit (Zingiber officinale rosc), merupakan rempah – rempah yang banyak dibudidayakan masyarakat.
Pemanfaatan Jahe di masyarakat cukup tinggi. Masyarakat memanfaatkannya sebagai tanaman obat.
Sebaran Jahe merata di seluruh daerah di Indonesia, sehingga setiap daerah memiliki penyebutannya masing – masing.
Masyarakat di Pulau Sulawesi mengenal Jahe dengan nama Layu (Mongondow), Moyuman (Poros), Melito (Gorontalo), Yuyo (Buol), Siwei (Baree), Laia atau Leya (Makassar), dan Pace (Bugis).
Baca juga: Jangan Anggap Remeh! Ini Manfaat Sirup Jahe bagi Kesehatan
Di Maluku, Jahe dikenal dengan nama Hairalo (Amahai), Pusu, Seeia, Sehi, Siwe (Ambon), Sehi (Hila), Sehil (Nusa Laut), Siwew (Buns), Garaka atau Woraka (Ternate), Gora (Tidore), Sohi (Banda) dan Laian (Aru).
Daerah di papua mengenal Jahe dengan nama Tali dan Marman.
Daerah di Pulai Sumatra menyebut Jahe dengan nama Halia (Aceh), Beuing (Gayo), Bahing (Karo), Alia (Melayu), Pege (Toba), Sipode (Mandailing), Lahya (Komering) Lahia (Nias), Sipodeh (Minangkabau), Page (Lubu), dan Jahi (Lampung).
Nama Jahe mungkin berasal dari pulau Jawa karena memiliki kemiripan seperti Jahe dalam bahasa Sunda, Jae (Jawa), Jhai (Madura), dan Jae (Fathiah., 2022).
Jahe emprit merupakan varietas lokal jahe yang cukup mendapat hati di masyarakat karena aroma dan rasanya lebih nendang.
Deskripsi
Jahe emprit memiliki bobot rimpang berkisar 0,5 – 0,7 kg/ rumpun.
Rimpangnya memiliki daging berwarna putih kekuningan, dimana rimpanya berukuran kecil dan berlapis – lapis.
Rimpang Jahe emprit dapat tumbuhn hingga ketinggian sampai 11 cm dan panjangnya sekitar 6 – 30 cm.
Diameter rimpangnya berkisar antara 3,27 – 4,05 cm.
Jahe ini memiliki bentuk ruas yang beragam dari ukuran kecil agak rata hingga sedikit mengggembung.
Hasil panen terbaik untuk Jahe emprit adalah dipanen ketika sudah berumur tua.
Habitat
Jahe putih (Zingiber officinale) dapat tumbuh subur diketinggiaan 10 – 1500 mdpl. Jenis Jahe yang terkecuali yaitu Jahe gajah yang tumbuh diketinggian 500 – 950 mdpl.
Suhu optimal yang dapat membuat jehe putih tumbuh subur yaitu rentang suhu 25 - 30°C.
Kandungan Fitokimia
Jahe emprit (Zingiber officinale) diketahui mengandung senyawa jingiberol dan kurkuminoid yang dapat mengurangi peradangan pada sendi.
Selain itu, di dalam Jahe ini terdapat kandungan minyak atsiri, oleoresin, dan pati.
Minyak astiri Jahe terdiri dari α pinen, βphellandren, borneol, limonene, citral, nonylaldehyde, decylaldehyde, methylepteno, 1,8 sineol, bisabelin, 1-α- curcuma, farnese, humulen, phenol, asetat dan yang paling banyak adalah zingiberen dan zingiberol (Waryantini &Wiranti., 2018).
Kandungan fitokimia didalam jehe akan berbeda beda, dipengaruhi oleh faktor diantaranya yaitu jenis Jahe, unsur tanah, umur panen, dan pengolahan rimpang Jahe.
Secara garis besar komponen Jahe diantaranya yaitu air 80,9 persen, protein 2,3 % , lemak 0,9 % , mineral 1-2 % , serat 2-4 % , dan karbohidrat 12,3 % .
Manfaat
Jahe termasuk kedalam tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman pertanian.
Bahkan sekarang Jahe merupakan komoditas pertanian yang memiliki peluang dan prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia.
Jahe dapat dibuat menjadi berbagai macam makanan hingga minuman. Hingga saat ini Jahe dapat diproduksi menjadi bentul seperti sirup, bubuk instan, kapsul, dan tablet.
Selain itu, Jahe juga dapat digunakan sebagai obat tradisional diantaranya untuk mengatasi gangguan pencernaan yang beresiko menyebabkan kanker usus besar dan sembelit.
Jahe juga dapat mengobati penyakit flu, meredakan mual – mual pada wnanita yang sedang hamil, membantu meningkatkan kesehatan jantung, dan mengurangi resiko serangan kanker colorectal.
Jahe juga dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahan obat tradisional, misalnya seperti obat luar (boreh) , untuk mengobati penyakit rematik, dan ramuan untuk mengobati penyakit impoten (Fathiah., 2022).
Sebaran
Tanaman Jahe emprit berasal dari Cina dan India dimana negara ini dikenal sebagai negara yang menggunakan tanaman ini sebagai obata tradisional.
Selain itu, Jahe juga digunakan oleh bangsa Romawi dan Yunani. Jahe tersebut diterima dari para pedagang Arab yang membawanya dari India.
Persebaran tanaman ini juga sampai ke Jamaica sekitar tahun 1952, yang mana masuk juga ke Karibia.
Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Pati Barat tuumbuhan Jahe emprit banyak ditemukan di Cagar Alam Gunung Celering di Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara.
Penulis :
Budi Santoso (KPHK Pati Barat)
Rifi Nur Rofiah (Fabio Unsoed)
Apa Itu Heatstroke dan Suspected Seizure? Hasil Otopsi Penyebab Athaya Nasution Meninggal |
![]() |
---|
Waspada Kemarau Basah! Ini Penyakit yang Mengintai dan Cara Mencegahnya |
![]() |
---|
Vena Wasir Center Kini Hadir di Semarang, Buka Cabang di RS Panti Wilasa dr. Cipto |
![]() |
---|
Waspada Kanker Serviks Sejak Dini, Keputihan Bisa Jadi Alarm Gejala Awal |
![]() |
---|
Dokter Spesialis Syaraf di Banyumas Ini Ungkap Manfaat Terapi Sel Punca bagi Pasien Stroke |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.