Viral! Video Kim Jong Un Hukum Mati dengan Cara Keji Koruptor di Korea Utara, Cek Faktanya

Viral! Video Kim Jong Un Hukum Mati dengan Cara Keji Koruptor di Korea Utara, Cek Faktanya

TRIBUNJATENG.COM- Viral video Kim Jong Un yang sedang berjabat tangan dengan seorang pria paruh baya di sebuah acara yang dihadiri oleh banyak media Korea Utara.

Dalam video itu, tampak Kim Jong Un dan pria tersebut mengenakan jas rapi berwarna hitam.

Namun, pasca berjabat tangan dan melangkah justru pria tersebut masuk ke sebuah lubang yang tiba-tiba terbuka.

Baca juga: Adik Kim Jong Un Sebut Joe Biden Pikun, Ingatkan Korsel Jangan Percaya Janji Khayalan AS

Terdengar teriakan yang diduga merupakan suara pria tersebut dan tampak salah satu pria yang sedang mendokumentasikan momen tersebut terlihat cukup terkejut dengan apa yang terjadi.

Dari sejumlah narasi, dituliskan jika pria yang masuk ke dalam lubang tersebut merupakan tersangka kasus korupsi yang dihukum mati tanpa sepengetahuan dirinya dengan cara yang telah dirancang khusus oleh Kim Jong Un.

Kim Jong Un, merupakan pemimpin Korea Utara dan dikenal memiliki karakter yang dingin serta bengis dalam memberikan hukuman khususnya bagi para koruptor.

Di sejumlah media sosial khususnya Tik Tok beredar video yang memperlihatkan sejumlah hukuman keji yang diberikan Kim Jong Un terhadap para politikus di negaranya maupun pamannya yang diannggap berkhianat.

Namun rupanya, video berdurasi 12 detik tersebut merupakan hasil rekayasa yang diposting oleh saluran Youtube bernada satir yakni Funmoments.nl.

Fakta yang sebenarnya terjadi adalah, kejadian tersebut merupakan KTT Inter Korea pertemuan kedua pada April 2018 lalu.

Tampak presiden Korea Utara dan perwakilan Korea Selatan di Panmunjom pada 26 April 2018 lalu.

Diketahui jika hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan telah retak selama tujuh dekade.

Pertemuan kedua pemimpin neegara tersebut merupakan momen yang cukup bersejarah pasca keduanya telah berperang sejak tahun 1950 lalu.

Sehingga, bisa dipastikan video tersebut adalah hoaks dan merupakan hasil rekayasa. (aya/tribunjateng.com)