Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kian Diminati, Bisnis Ecoprint di Semarang Ini Bisa Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Bisnis ramah lingkungan dalam beberapa tahun terakhir kian bermuculan. Di bidang fesyen, satu di antara yang kini menjadi tren.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah 
Erna Wahyuningsih, pemilik brand produk fesyen ramah lingkungan, Fuchsia dari Sambiroto, Semarang sedang menunjukkan produk-produknya dalam acara IKM Fashion Award 2023 di ruang Lokakrida, Gedung Moch Ichsan Lantai 8, Balaikota Semarang, Rabu (17/5/2023). 

Menurutnya, semua produk yang ia hasilkan terbuat dari bahan-bahan alami. Terutama dari zat warnanya, yang memanfaatkan tanaman yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar seperti kayu secang, Ketapang, dan lain sebagainya.

Erna mengatakan, zat warna ini selain ramah lingkungan juga mempunyai ciri khas jejak daun yang cantik dan unik sehingga peminatnya pun banyak.

"Seninya itu dari jejak (daun)nya dan tergantung dari treatmen-nya.

Peminatnya juga banyak banget, lagi booming istilahnya.

Sampai bulan Mei ini, kami orderan sampai 80 Pcs kain sampai akhir Mei harus sudah selesai," katanya sumringah.

Menurut Erna, peminat dari Fuchsia sendiri sejauh ini berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Adapun selain itu juga telah sampai di luar negeri.

"Untuk luar negeri, kemarin dibawa juga ke Belanda namun belum bisa dibilang ekspor karena pembeli yang belanja di sini untuk dibawa ke sana. Selain Belanda, juga sampai Jerman dan Jepang," ungkapnya.

Adapun di tengah maraknya bisnis ecoprint saat ini, menurut Erna merupakan tantangan baginya untuk terus berinovasi.

"Jadi kita bersaing dalam kecantikan jejak. Hasil karya kita harus ditingkatkan terus, harus ada beda dari yang lain.

Kalau di Fuchsia, ciri khasnya itu gradasinya. Jadi dalam satu kain bisa tiga sampai lima warna.

Kemudian inovasi pada tekniknya tidak hanya monoton daun. Kadang kami ada teknik dibentuk khas Semarang seperti warak ngendog, tapi cetakannya dari daun, kemudian ada juga wayang.

Kami sebisa mungkin ecoprint ini bisa sesuai dengan anak-anak muda sampai dewasa," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved