Berita Kriminal
Motif Pembunuhan Agnes, Karyawati yang Ditemukan Terikat Bersimbah Darah, Pelaku Sering Dibantu
Belakangan diketahui pelaku pembunuhan Agnes ternyata rekan kerjanya di kantor bernama Muh Jufri (33)
TRIBUNJATENG.COM, MOROWALI - Akhirnya, teka-teki pembunuhan Agnes Retri Anggraini (25), seorang karyawati PT Pancar Pilar Sejahtra (PPS) terungkap.
Sebelumnya, ada dugaan pembunuhan tersebut merupakan percobaan pemerkosaan namun korban melawan.
Agnes ditemukan tewas di Desa Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (16/5/2023).
Kondisi Agnes sangat mengenaskan.
Jasadnya tergeletak dalam kondisi tanngan dan kaki terikat dan bersimbah darah.

Baca juga: Luka di Perut Habib Bakar bin Smith karena Tembakan atau Bukan? Ini Update Kasusnya
Baca juga: Dulu Honorer di Puskesmas Bergaji Rp 100 Ribu, Kini Kaya Raya dan Jadi Istri Artis, Ini Sosoknya
Belakangan diketahui pelaku pembunuhan Agnes ternyata rekan kerjanya di kantor bernama Muh Jufri (33).
Muh Jufri ditangkap di salah satu warkop di Kabupaten Morowali.
Pelaku Muh Jufri bekerja sebagai sebagai driver mobil dumP truk di PT PPS.
Pelaku dan korban tidak memiliki hubungan spesial.
Namun, korban kerap membantu pelaku dalam hal keuangan.
Korban merupakan tempat pelaku meminjam uang.
Motif Pelaku Bunuh Agnes
Kapolres Morowali, AKBP Supriyanto mengatakan motif Muh Jufri membunuh rekannya karena tersinggung dan kesal.
Pernyataan kapolres ini sekaligus menepis kabar yang beredar bahwa korban dibunuh terkait pelecehan seksual.
"Motif di balik pembunuhan ini pelaku tidak terima dikata-katai pembohong oleh korban, dan korban sempat menampar pelaku yang menyebabkan pelaku emosi dan tidak terkontrol," tuturnya.
Pelaku kalap mata dan tega menghabisi korban.
Bahkan korban yang terus meronta usai dipukul membuat pelaku memukul kepala korban dengan batu.
Kronologis Kejadian
Menurut penjelasan Kapolres Morowali, AKBP Supriyanto, pelaku Muh Jufri awalnya datang ke kantor PT PPS untuk meminjam uang kepada korban pada Sabtu (13/5/2023) pagi.
Pada saat pelaku datang, korban belum memiliki uang sehingga mereka sepakat untuk bertemu kembali pukul 09.00 Wita.
Selang beberapa jam kemudian korban datang diantar pacarnya.
Namun sang pacar saat itu langsung meninggalkan korban usai mengantarkan Agnes.
"Saat pelaku datang, dia meminta uang kepada korban, tetapi korban tidak membawa uang tunai, sehingga korban memberikan kartu ATM dan meminta pelaku untuk menarik uang di mesin ATM," kata Kapolres saat konferensi pers di Mapolres Morowali, Senin (15/5/2023).
Setelah itu, pelaku datang dan telah membawa sejumlah uang yang ditarik dari kartu ATM korban.
Tetapi, saat itu korban menanyakan apakah uang yang diambil pelaku tidak kebanyakan?
Pertanyaan itu terus diulang korban.
Akibatnya terjadilah perdebatan yang membuat situasi semakin memanas.
Pelaku yang emosi melakukan tindakan kekerasan terhadap korban.
"Dia (pelaku) memukul dan mendorong korban hingga terjatuh, lalu mengikat tangan dan kaki korban dengan tali rafia yang ada di kantor," ujar Kapolres.
Saat itu, korban masih berusaha melawan, namun pelaku mengambil kantongan kain dan baju untuk menutupi wajah korban.
Korban masih berteriak sehingga pelaku memukul korban beberapa kali menggunakan batu yang menyebabkan korban mengalami luka parah dan kejang-kejang.
Tanpa belas kasihan, pelaku meninggalkan korban dalam keadaan terikat dan bersimbah darah.
Sosok Korban
Korban bernama Agnes Retri Anggraini (25) merupakan warga Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Agnes berada di Kabupaten Morowali karena bekerja sebagai admin di PT PPS.
Selama bertugas di Morowali, korban tinggal di mes karyawan.
Korban tidak sendiri merantau ke Morowali.
Dia bersama kerabat dan kekasihnya bekerja di daerah itu.
Pelaku Dikenakan Pasal Berlapis
Supriyanto menambahkan, akibat perbuatannya, pelaku dikenakan pasal berlapis yakni pasal 338 dan pasal 351 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Saat ini, pelaku sudah berada di Polres Morowali untuk proses hukum lebih lanjut.
Awal Mula Penemuan Mayat Agnes
Sebelumnya, gadis asal Toraja berinisial ARA (25) ditemukan tewas di kamar mesnya di Bahodop, Morowali, Sulawesi Tengah.
Kakak laki-laki korban, Hanry, mengungkapkan ARA ditemukan pada Sabtu (13/5/2023) malam.
"Iya, adik saya ditemukan meninggal di salah satu mess sekitar pukul 22.00 Wita kemarin malam," katanya dikutip dari Tribun Toraja.
Hanry menduga adiknya merupakan korban pembunuhan dan rudapaksa.
Hal tersebut, diketahui dari hasil visum yang mana ditemukan luka robek di wajah dan gigi tanggal.
"Pikiran kita ke sana (korban pembunuhan dan pemerkosaan), karena ada banyak luka memar dan luka sayat di kepala dan pipi. Ada satu giginya lepas," ungkapnya.
"Kita menduga ada perlawanan dari adik saya, sehingga terdapat luka tersebut," tuturnya.
Pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
Penjelasan Polisi
Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, membenarkan adanya penemuan jasad ARA di mes di Morowali.
Dikutip dari Tribun Toraja, pada saat ditemukan, tangan dan kaki korban dalam keadaan terikat.
Sedangkan kepalanya terbungkus kain disertai adanya darah.
Suprianto mengungkapkan, korban mengalami kekerasan dengan benda tumpul di kepala dan wajah.
Sementara terkait dugaan adanya rudapaksa terhadap korban, Suprianto mengungkapkan pihaknya belum dapat memastikan.
Hal tersebut lantaran tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan seksual di bagian tubuh korban.
Instastory Mencurigakan
Kakak ARA, Hanry mengungkapkan sebelum ditemukan tak bernyawa, adiknya masih sempat pergi ke kantornya.
Tujuannya untuk mengambil bonus gaji.
"Dia ke kantor ketemu sama bosnya untuk terima bonus," kata Hanry.
Ia mengungkapkan saat pergi ke kantor, adiknya diantar oleh calon suaminya.
Sesampainya di kantor, Hanry mengatakan ARA menyuruh calon suaminya tersebut untuk pulang terlebih dahulu.
Namun, Hanry sempat curiga terkait Instastory yang dibuat adiknya yaitu bertuliskan "OTW Kendari".
"Calon suaminya heran kenapa tiba-tiba (ke Kendari), tidak ada persiapan dan tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu," ucap Hanry.
Akibatnya, calon suami ARA pun turut curiga, lalu menghubungi korban.
Namun saat dihubungi, nomor korban sudah tidak aktif.
"Kata calon suaminya, dia menelepon berselang tidak sampai 1 menit dari dia bikin status," lanjut Hanry.
Pada momen tersebutlah, keluarga sudah kehilangan jejak dari korban sampai akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan di mess kontraktor. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul 7 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Toraja di Morowali, Dipukul Pakai Batu Sampai Meninggal
Jaksa Kejati Jateng Incar Siapa Saja yang Ikut Pengadaan Fiktif Biji Kakao UGM & PT Pagilaran Batang |
![]() |
---|
Inilah Tampang Mbah Jo Kakek 82 Tahun di Blora 3 Kali Cabuli Anak di Bawah Umur: Saya Menyesal |
![]() |
---|
Sosok Dony Kurniawan Ojol Semarang Nyambi Bandar Sabu, Stok 5 Kg Sudah Terjual 2 Kg Lebih |
![]() |
---|
Karyawan Warung Lamongan Pedurungan Tewas Dikeroyok Kreak Semarang, Polisi Tetapkan 2 Tersangka |
![]() |
---|
Beginilah Modus Pendeta Cabul Semarang Adi Suprobo, Pembersihan Diri di Kamar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.