Berita Semarang
Bangun Masjid Multifungsi, Muhammadiyah Kota Semarang Luncurkan Dakwah Center
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang meluncurkan Muhammadiyah Dakwah Center sebagai pusat syiar dakwah Islam berbasis masjid multifungsi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang meluncurkan Muhammadiyah Dakwah Center sebagai pusat syiar dakwah Islam berbasis masjid multifungsi khususnya di wilayah bagian barat ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu.
Peluncuran itu ditandai peletakan batu pertama pembangunan Masjid At Taqwa di kawasan komplek Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Kader Ulama (Ponpes TQMKU) K.H. Ahmad Dahlan di Desa Wonorejo, Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (18/5/2023) oleh Wali Kota Semarang Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimcam Kecamatan Ngaliyan (Camat, Kapolsek, Danramil).
Turut diundang pula kepala Kelurahan Wates, Kelurahan Pesantren, Kelurahan Podorejo, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ngaliyan, ormasg Islam se- Ngaliyan, jamaah majelis taklim, para pimpinan partai tingkat kota dan perwakilan SMK Bagimu Negeri.
Sejumlah pengurus dan tokoh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah juga hadir dalam kesempatan tersebut.
Di antaranya tokoh seniort Muhammadiyah Dr. dr. H. Shofa Chasani, Sp.PD-KGH, pengasuh Pondok Pesantren Darusyukur Ngaliyan Prof. Dr. Suparman Syukur, pegiat gender dan wanita Prof. Dr. Sri Suhandjati, dan Direkturg Utama RS Roemani Muhammadiyah Semarang dr. Sri Mulyani, Sp.A., M.Kes.
“Dengan semangat kembali ke masjid, kita luncurkan Muhammadiyah Dakwah Center. Masjid ini nantinya diharapkan menjadi pusat syiar dakwah Islam yang bersifat multifungsi. Bukan hanya sekadar untuk melayani keperluan ibadah masyarakat, tapi juga menjadi pusat kegiatan dan pelayanan pendidikan,5 sosial, ekonomi, bahkan budaya,” tandas Ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fachrur Rozi, M.Ag di sela-sela acara.

Karena itu, kata Fachrur Rozi, pembangunan ruang utama masjid hanya mengambil lahan 40 persen saja.
Sementara sebagian besar luas lahan atau 60 % lainnya untuk fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) masjid yang bisa dimanfaatkan masyarakat umum.y
“Nanti bapak ibu yang senang olahraga misalnya, bisa memanfaatkan halaman parkir masjid yangt cukup luas untuk senam bersama setiap ahad pagi,” jelasnya.g
Idealnya keberadaan masjid, lanjut Fachrur Rozi, memang harus berdampak ganda pada lingkungan sekitarnya.
Dia mencontohkan Masjid Jogokariyan Yogyakarta, yang tak hanya sukses menghidupkan semangat dan kegiatan keagamaan semata, namun berhasil pula menggerakkan beragam potensi masyarakat di sana dengan berbagai kegiatan dan pelayanannya.
“Semua berawal dari Masjid. Misi itulah yang ingin dibawa Muhammadiyah Dakwah Center,” tandas dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang itu.
Wali Kota Semarang Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos atau akrab dipanggil Mbak Ita dalam sambutannya mengapresiasi positip pembangunan masjid di kawasan ponpes ini.
Masjid dan ponpes, kata Ita, sangat penting peranannya dalamh pendidikan karakter anak.
“Dengan berdirinya ponpes dan masjid ini maka akan ada tempat bagi anak-anak untuk bernaung. Anak-anak akan terdidik menjadi generasi yang hebat,” ujar Ita.
Karena itu Ita mengajak semua pihak bersama-sama saling membantu untuk suksesnya pembangunan masjid ini.
Dengan diawali niat yang baik, dia yakin dalam waktu kurang dari setahun masjid telah bisa berdiri.
Sementara panitia sendiri menargetkan Masjid At Taqwa di Wates Ngaliyan sudah bisa digunakan pada hari pertama tarawih dit bulan Ramadan tahun 2024.
Satu Kesatuan
Ketua Panita Pembangunan Masjid Ath Taqwa Dr. H. Karnadi Hasan, M.Pd menyampaikan, masjid ini merupakan fasilitas penunjang untuk Pondok Pesantren TQMKU yang sudah dirintis pembangunannya terlebih dahulu oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngaliyan sejak tahun 2020.
“Masjid dan pondok pesantren, dan kyai/pengasuh pesantren ini merupakan satu kesatuan. Selain sebagai lokasig Muhammadiyah Dakwah Center, masjid ini nantinya juga menjadi pusat aktivitas belajar para santri yang sedang dididik menjadi kader ulama atau dai Muhammadiyah dan juga sarana ibadah masyarakatg sekitar pesantren,” katah Karnadi.
Karnadi memaparkan,g masjid yang berada di pinggir jalan Palir Raya ini rencananya akan dibangun dua lantai di atas tanahg seluas 1.600 meter.
Lahan parkir masjid akan dirancang cukup luas sehingga masyarakat yang kebetulan lewat jalan penghubung dua Kecamatan Ngaliyan dan Mijen tersebut dapat singgah dengan leluasa.
“Kami ingin wujudkan masjid yang ramah terhadap siapapun yang singgah untuk ibadah, termasuk masyarakat yang sedang dalam perjalanan. Menjadikan masjidu multifungsi dalam melayani masyarakat,” ujar doktor pendidikan agama UIN Walisongo itu.
Pembangunan Masjid At Taqwa di Wates ini sendiri, kata Karnadi, sebenarnya merupakan pengganti masjid Muhammadiyah yang tergusur proyek pembangunan jalan tol trans Jawa di Purwoyoso, Ngaliyan.
"Sehingga kami bersemangat kembali bangun masjid yang setaraf di kecamatan yang sama, di kawasan komplek pondok pesantren Muhammadiyah ini,” terangnya.
Biaya pembangunanh masjid multifungsi ini, di luar biaya pembebasan lahan diperkirakan mencapai 5 Milyar rupiah.
Selain dari kas PDM, kata Karnadi, panitia juga membuka dompet donasi baik dari masyarakat umum baik berupa zakat, infaq,h shadaqah, maupun wakaf berupa uang dalam pembiayaan pembangunannya.
Donasi bisa disampaikan melalui rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) 723-242-3638 atau lewat rekening Bank Jateng Syariah 602-201-5926 an. Panpem Masjid At Taqwa Ngaliyan.
Sebelum acara peletakan batu pertama masjid, terlebih dahulu dilaksanakan kegiatan jalan sehat bersama lingkungan masyarakat sekitar.
Masyarakat terlihat antusias dalam kegiatan olahraga bersama ini. Ada 450 buah doorprize dari para donatur yang dibagikan ke peserta jalan sehat.
Ada 3 ekor kambing, 10 sepeda gunung, puluhan barang elektronik, tas dan ratusan paket sembako. (*)
Lawan Inflasi, Pemkot Semarang Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak di 1.530 Titik |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Rutan Semarang Tewas Terlilit Sarung, Ditemukan Jelang Subuh |
![]() |
---|
Kisah Omar Pembalap Cilik di Semarang yang Tak Boleh Kendarai Motor di Jalan Raya |
![]() |
---|
GJKI Keluarga Shalom-Yayasan GISI Semarang Rayakan HUT RI Bareng Warga |
![]() |
---|
1.000 Titik Sumur Resapan Dibangun di Semarang, Wali Kota: untuk Menanggulangi Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.