Berita Jepara
Motif Pasutri di Jepara Buang Bayi ke Sumur: Terdesak Ekonomi dan Anak Sering Sakit-sakitan
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengungkapkan pelaku pembuangan bayi ke dalam sumur adalah orang tuanya sendiri Jumat (19/5/2023).
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengungkapkan pelaku pembuangan bayi ke dalam sumur di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Jumat (19/5/2023), adalah orangtuanya sendiri.
"Bayi berinisial MHR ini dibuang oleh ibunya ke dalam sumur," kata Kapolres Jepara saat meninjau TKP.
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu masih berusia 3 bulan.
Ia adalah anak kedua dari pasangan MR (44) dan S (31).
Baca juga: UPDATE Penemuan Bayi di Dalam Sumur Jepara, Polisi Menduga Dibuang Ibu Kandungnya Sendiri
Kapolres menerangkan motif S tega membuang anaknya ke sumur karena tekanan ekonomi.
Di samping itu juga anaknya sudah lama sakit-sakitan.
"Sehingga ibunya mengambil jalan pintas membuang bayi tersebut," imbuhnya.
Saat ini jasad bayi tersebut sudah dibawa ke RSUD RA Kartini.
Bayi tersebut akan diuotopsi oleh tim forensik Polda Jateng.
Kapolres Jepara mengungkapkan, sebelum mengaku membuang bayi.
Ayah korban sempat melaporkan kehilangan bayi ke Polsek Kembang.
Kapolsek Kembang AKP Slamet Rahajo dalam laporannya menyampaikan, pelapor mengaku bayinya hilang secara tiba-tiba sekira pukul 02.30 WIB.
Kondisi jendela kamar terbuka saat bayi tersebut hilang.
Setelah mengetahui laporan kehilangan bayi ini, tim Satreskrim Polres Jepara bergerak menuju TKP.
Orangtua korban dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Polres Jepara AKP Ahmad Masdar Tohari menambahkan, pihaknya meminta keterangan kepada orangtua korban.
Kemudian S mengakui bahwa ia telah membuang bayinya ke dalam sumur.
Sumur itu sendiri diperkirakan kedalaman 20 meter.
Butuh proses lama untuk mengangkat bayi tersebut dari dalam sumur.
Setelah adanya pengakuan itu, ayah dan ibu korban diamankan ke Polres Jepara.
Mereka tiba di Satresrim Polres Jepara sekira pukul 16.41 WIB.
MR diperiksa di Unit I Tipidum. Sementara S diperiksa di Unit IV PPA.
Pasutri tersebut sudah berumah tangga sejak 2014 lalu.
Mereka dikarunia dua anak.
Anak pertama berusia 7 tahun.
Anak kedua yang telah meninggal berusia 3 bulan.
Sehari-hari ayah korban bekerja serabutan.
Penghasilan sehari sekira Rp 70 ribu.
Sebelumnya diberitakan, pasangan pasutri (pasangan suami istri) diamankan Polres Jepara usai penemuan bayi di dalam sumur di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Jumat (18/5/2023).
Pasutri tersebut merupakan orang tua dari MHRS, inisial bayi yang ditemukan di sumur.
Bayi tersebut diperkirakan berumur 3 bulan.
Saat ini MR (44), ayah korban telah menjalani pemeriksaan di Unit I Resum Satreskrim Polres Jepara.
Sementara SU (31), ibu korban, diperiksa di Unit IV PPA Satreskrim Polres Jepara.

Mereka langsung diamankan setelah penemuan mayat bayi tersebut. Sekira pukul 16.41, pasutri itu tiba di Mapolres Jepara dan langsung menjalani pemeriksaan.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan ia telah memantau langsung di TKP begitu informasi penemuan bayi tersiar.
"Hasil keterangan sementara dibuang ibunya sendiri," kata Kapolres Jepara saat dikonfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, bayi berusia tiga bulan ditemukan meninggal dunia di dalam sumur, di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jumat (19/5/2023).
Sebelum ditemukan di dalam sumur, bayi tersebut sempat dilaporkan hilang secara misterius.
Dari informasi yang diketahui Tribunjateng.com, awal mulai bayi tersebut menangis dan digendong ibunya sekira pukul 22.00 WIB.
Kemudian setelah bayi itu tidak menangis, bayi tersebut di dalam rumah.
Lalu sekira pukul 02.30 WIB, ibu dari bayi tersebut terbangun dan kaget karena anaknha hilang. Diketahui posisi jendela di kamar juga terbuka.
Hingga pukul 06.00 dilakukan pencarian terhadap bayi tersebut. Tapi tidak ditemukan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Sempat Dilaporkan Hilang Misterius, Bayi di Balong Jepara Ditemukan Tewas di Sumur
Saat dimintai konfirmasi kejadian ini, Kapolsek Kembang AKP Slamet Raharjo membenarkan kronologi kejadian tersebut.
"Ya (benar)," kata dia saat dihubungi tribunjateng.com.
Saat ini tim relawan gabungan sedang proses pengangkatan bayi tersebut dari dalam sumur. (*)
Air Mata Bahagia Sukesih Penjual Gorengan di Jepara, Ga Nyangka Dapat Bantuan Modal Dari Baznas |
![]() |
---|
Disparbud Jepara Masih Kaji Nilai Aset Dua Pantai yang Akan Dikelola Investor dari Korea Selatan |
![]() |
---|
Pemkab Jepara Tetap Buka Investor Lain Tanpa Nabrak Regulasi |
![]() |
---|
Inilah Alasan Kuat Pemkab Jepara Tak Beri Ijin Investasi Peternakan Babi |
![]() |
---|
Bupati Jepara Ajak BPD Bisa Kelola Keuangan Untuk Kemajuan Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.