Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Klaten

Tolak Ganti Rugi Tol Solo-Yogya, Bu Kades Pepe dan Warga Masih Tinggal di Tenda, Ini Tuntutannya

Rumah Bu Kades Siti dan warga lainnya terdampak proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.

Editor: muslimah
TRIBUNJOGJA.COM/ALMURFI SYOFYAN
Penampakan tenda yang didirikan warga terdampak tol di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (12/5/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Warga Desa Klaten masih mendirikan tendadi lahan bekas rumahnya yang dieksekusi Pengadilan Negeri (PN) Klaten.

Termasuk yang mendirikan tenda adalah Kepala Desa Pepe, Siti Hibatun Yulaika.

Mereka adalah warga yang menolak ganti rugi dari pemerintah.

Mereka berharap diajak musyawah untuk mendapatkan solusi terbaik.

Kades Pepe, Ngawen, Klaten, Siti Hibatun Yulaika menangis ketika melihat rumah kesayangannya dirobohkan alat berat pada Rabu (10/5/2023). Rumahnya termasuk dalam 13 bidang lahan yang dieksekusi Pengadilan Negeri (PN) Klaten terkait proyek tol solo-yogyakarta di Klaten, Jawa Tengah.
Kades Pepe, Ngawen, Klaten, Siti Hibatun Yulaika menangis ketika melihat rumah kesayangannya dirobohkan alat berat pada Rabu (10/5/2023). Rumahnya termasuk dalam 13 bidang lahan yang dieksekusi Pengadilan Negeri (PN) Klaten terkait proyek tol solo-yogyakarta di Klaten, Jawa Tengah. (Kompas TV)

Baca juga: Warga Pepe Klaten Dirikan Tenda di Lokasi Proyek Tol Jogja-Solo, Kades: Mereka Tak Tahu Tidur Dimana

Baca juga: Kronologi Pasutri di Jepara Buang Bayinya ke Sumur Tengah Malam, Bikin Drama di Depan Polisi

Rumah Siti dan warga lainnya terdampak proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.

Tenda berwarna oranye berdiri di tengah reruntuhan tembok bangunan rumah.

Di belakang tenda terdapat spanduk bertuliskan "Paguyuban Kades se kec ngawen ikut prihatin atas eksekusi rumah Kades Pepe".

Siti mengungkapkan tenda yang didirikan tersebut setiap malam ditempati oleh suaminya.

Sedangkan dirinya selalu berpindah-pindah tempat.

"Kami mendirikan tenda di lokasi reruntuhan itu tiap malam untuk tidur. Kalau siang kami bekerja mencari nafkah.

Nanti kalau malam tidur di situ. Kalau yang wanita nunut-nunut (numpang) gitu," kata Siti ditemui Kompas.com di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (19/5/2023).

Siti mengaku tidak ada informasi terkait penyediaan rusunawa bagi warga yang terdampak pembangunan tol. 

"Tidak ada penawaran (tinggal sementara di Rusunawa). Kami tidak diberi tahu kamu tidur di sana tidak ada. Nonsense itu," kata Siti.

Diungkapkan Siti pada dasarnya dirinya dan warga lainnya yang rumahnya dieksekusi mendukung proyek strategis nasional pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.

"Tapi hak-hak kami, kami mohon dipenuhi," ungkap dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved