Berita Semarang
Keluh Warga Tambakrejo Semarang, Siti Capek Bersihkan Rumah Akibat Banjir Rob: Sebulan Sudah 5 Kali
Banjir rob paling parah terjadi sepekan lalu bersamaan dengan tanggul jebol di PLTU Kawasan Pelabuhan Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - 6 RT di RW 16, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang direndam banjir rob setidaknya selama sebulan terakhir.
Kondisi tersebut membuat warga resah lantaran aktivitas harian mereka terganggu.
Terutama para emak-emak yang harus membersihkan rumah ketika air rob bertamu ke dalam rumah.
"Sebulan ini saja sudah 5 kali bersihkan rumah akibat rob."
"Jadi bosan lihat depan rumah ada air rob," ucap warga RT 01 RW 16 Tambarejo Semarang, Siti Romadon (38) kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Banyumanik Semarang, Korban Tewas Setelah Gagal Nyalip Truk Dari Kiri
Menurutnya, rob paling parah terjadi selama sepekan terakhir.
Ketinggian rob sampai satu lutut orang dewasa.
Rob yang terjadi berdampak terhadap aktivitas harian seperti terpaksa tak keluar rumah.
"Kalau gatal-gatal tak anggap sudah biasa," bebernya.
Warga RT 04 RW 16 Tambakrejo, Siti (35) berucap, rumahnya berada di ujung kampung.
Depan rumahnya tidak terlalu terdampak, hanya saja akses menuju rumahnya terendam rob yang menggenangi RT 01.
"Makanya kalau berangkat dan pulang kerja harus lepas sepatu."
"Tentu kondisi ini cukup menganggu," paparnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/5/2023).
Ia menyebut, banjir rob paling parah terjadi sepekan lalu bersamaan dengan tanggul jebol di PLTU Kawasan Pelabuhan Semarang.

Baca juga: Siswa Kelas X SMAN 3 Semarang Tampilkan Budaya Dugderan di Specta Culture 2023
"Ketika itu banjir sampai selutut, air masuk rumah, hari biasa gini paling di bawah lutut," bebernya.
Warga RT 01 RW 16 Tambakrejo, Tanjung Mas, Nuriah (48) mengatakan, akibat banjir rob warga tidak berani parkir di depan rumah.
Namun, parkir dipindahkan ke lorong jalan kampung yang posisinya lebih tinggi daripada jalan warga.
"Tidak mantau (BMKG) tidak ada pemberitahuan dari siapapun."
"Tiba-tiba roh sudah sampai depan rumah," jelasnya.
Ketua RW 16, Slamet Riyadi mengatakan, 6 RT meliputi RT 01 sampai 06 semua terdampak banjir rob.
Air biasanya naik ke jalan dan rumah warga ketika siang hari.
Ketinggian paling parah terjadi di RT 01 yang berada di sisi paling selatan.
"Di situ paling dalam karena tanah sini agak miring ke selatan jadi situ paling dalam," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/5/2023).
Menurutnya, warga sudah bosan dengan kondisi tersebut.
Baca juga: Usai Begal Ponsel di Jalanan, Para Pelaku Ini Masih Beraksi Curi Pagar di Tanah Mas Semarang
Warga hanya bisa berusaha secara mandiri yakni melakukan peninggian rumah.
Meski biaya peninggian rumah terhitung mahal.
Dia mencontohkan, rumah dengan panjang 10 meter dan lebar 8 meter misal ditinggikan memakan biaya Rp 30 juta.
Semisal ingin meninggikan secara keseluruhan meliputi lantai dan atap memakan biaya Rp 70 juta hingga Rp 100 juta.
"Kami sudah capek, hanya disurvei instansi terkait tapi kampung tetap kena rob," jelasnya.
Terpisah, Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jateng, Iqbal Alma menyebut, bencana rob memang sering terjadi bahkan menjadi bencana langganan di wilayah pesisir utara Jawa Tengah.
Bencana ini menjadi bencana yang seakan diundang oleh manusia khususnya pemangku kebijakan.
Rob yang terjadi bukanlah suatu kiriman Tuhan yang terjadi begitu saja atau tiba-tiba.
"Bencana ini lahir dari proses panjang eksploitasi manusia terhadap lingkungannya," ujarnya. (*)
Baca juga: Sekda Akhmad Sugiharto Terpilih Jabat Ketua PMI Demak, Masa Bakti Hingga 2028
Baca juga: MENGENAL Tradisi Jamaah Calon Haji Berjalan 7 Kali Kelilingi Alun-alun Demak, Bisa Dilakukan Lagi?
Baca juga: 32 Bhante Malam Ini Menginap di Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal, Besok Bertemu Habib Luthfi
Baca juga: Dipastikan Tahun Ini, Pemkot Pekalongan Perbaikan Infrastruktur Sekolah yang Tergenang Air
Wacana 6 Hari Sekolah Kembali Muncul, DPRD Kota Semarang Dorong Kajian Mendalam |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Tewas Dikeroyok 2 Temannya di Dalam Sel Polsek Genuk |
![]() |
---|
Pudakpayung dan Penggaron Belum Terhubung ATCS, Ini Penjelasan Dishub Kota Semarang |
![]() |
---|
Kota Semarang Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 19 September 2025 |
![]() |
---|
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.