Berita Wonogiri
Heboh Komunitas LGBT Masuk Lingkungan Sekolah, Disdikbud Wonogiri Identifikasi Pelajar Berpotensi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri akan melakukan identifikasi siswa yang berpotensi mengarah ke LGBT.
TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri akan melakukan penyelarasan Kurikulum Merdeka antara akademik dan karakter pelajar.
Hal itu menyusul temuan komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yang ditemukan di lingkungan sekolah.
Selain itu, Disdikbud Wonogiri juga akan melakukan identifikasi siswa yang berpotensi mengarah ke sana.
Baca juga: Duh! Komunitas LGBT Berkembang di Wonogiri, Menyasar Kelompok Usia Sekolah
Kepala Disdikbud Wonogiri, Sriyanto, mengatakan pihaknya melakukan identifikasi kepada siswa untuk mengetahui berbagai potensi masalah yang dimungkinkan ada, termasuk LGBT.
Saat ini kualitas akademik sekolah di Wonogiri khususnya SMP sudah cukup baik.
"Tapi kita juga inginkan ada keseimbangan dikarakter. Kita lakukan identifikasi terhadap siswa dari berbagai sisi," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Rabu (24/5/2023).
Dia mengatakan identifikasi yang berjalan adalah identifikasi status keluarga siswa.
Dari identifikasi itu akan dilakukan klasifikasi.
Klasifikasi itu berdasarkan apakah siswa dari keluarga broken home, ditinggal orang tua boro, tinggal bersama orang tua tunggal ataupun status ekonomi sosial dengan tingkat khusus.
Baca juga: Komunitas LGBT Remaja dan Anak Sekolah Ditemukan di Wonogiri, Kadinsos Ungkap Cara Antisipasi
Saat klasifikasi itu selesai dilakukan, kata dia, maka bisa ditemukan anak dengan potensi masalahnya.
Misalnya kenakalan remaja, bullying hingga bahkan arah ke LGBT.
"Saat sudah teridentifikasi, maka pendampingan khusus bisa dilakukan oleh guru BK dan wali kelas. Jadi diawali identifikasi, pendampingan bisa lebih fokus ke anak-anak yang punya potensi masalah," terang dia.
Selain itu, pihaknya meminta agar seluruh wali murid selalu berkomunikasi dengan wali kelas.
Sehingga orang tua bisa berkomunikasi setiap saat dengan wali kelas.
Semisal ada anak yang ditemukan LGBT dengan kebiasaan yang nampak berubah, pihaknya bisa melakukan pendampingan.
Termasuk bersama pihak terkait.
Sementara di level SD, dilakukan pembentukan karakter.
Pihak-pihak terkait diminta membentuk suasana kedekatan antara guru, siswa dan orang tua.
Selain itu juga perlu membangun komunikasi yang baik.
Menurutnya dengan cara itu pembentukan karakter bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: Jelang Pemilihan, Presiden Turki Tuding Saingannya LGBT
Dimana bisa menangkal hal-hal negatif ke siswa.
Guru dan siswa juga tidak memiliki jarak, suasana sekolah pun membahagiakan.
"Juga ada isian tambahan untuk materi keagamaan. Ini juga sedang dilakukan musalnya di SDN 2 Nambangan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Disdikbud Wonogiri Beri Atensi Khusus Soal Temuan LGBT di Kalangan Pelajar, Mulai Identifikasi
Polres Wonogiri Bangun Polisi Tidur di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Usai Kecelakaan Maut |
![]() |
---|
Penemuan Bayi Laki-laki di Wonogiri, Polisi Amankan Perempuan 16 Tahun |
![]() |
---|
Bayi Laki-laki Ditemukan di Belakang Gubuk Persawahan Wilayah Wonogiri, Semula Dikira Boneka |
![]() |
---|
Bocah 7 Tahun Tewas dalam Kecelakaan Kereta vs Agya di Wonogiri: Rumahnya ke TKP Cuma 5 Menit |
![]() |
---|
Lansia Ditemukan Meninggal Dunia Penuh Darah di Wonogiri, Ada Luka Bagian Kepala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.