Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

Harga Daging Ayam Broiler di Ungaran Kabupaten Semarang Masih Tinggi, Sempat Capai Rp 38 Ribu Per Kg

Harga Daging Ayam Broiler di Ungaran Kabupaten Semarang Masih Tinggi, Sempat Capai Rp 38 Ribu Per Kilogram

Tribun Jateng/ Budi Susanto
Ilustrasi Pedagang daging ayam 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Harga daging ayam broiler di Kabupaten Semarang masih terpantau tinggi.

Dari data Petugas Pengawasan Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian & Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Saleh, harga daging ayam dipatok Rp 36 ribu per kilogram per Jumat (26/5/2023).

“Harga masih stabil, dari acuan Bapanas (Badan Pangan Nasional) di Jateng Rp 36,7 ribu (per kilogram),” ungkap dia.

Dari data tersebut, harga daging ayam bahkan sempat mencapai Rp 38 ribu per kilogram pada Rabu (17/5/2023) dan Minggu (21/5/2023) lalu.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran Tribunjateng.com di Pasar Bandarjo Ungaran, Ungaran Barat, para pedagang juga mematok harga bahan pokok tersebut dengan kisaran Rp 35 ribu sampai Rp 36 ribu per kilogram saat ini.

Menurut para pedagang, harga jual tersebut merupakan angka minimal yang harus mereka patok untuk bisa mendapatkan keuntungan.

“Kalau jual Rp 35 ribu keuntungannya cuma Rp 1.000, tidak bisa ditawar lagi kalau di bawah itu,” kata seorang pedagang, Ari (46) kepada Tribunjateng.com.

Ari mengaku terpaksa kehilangan para pembelinya lantaran kebanyakan pembeli menawar di bawah Rp 35 ribu per kilogram.

Berkurangnya para pembeli juga dirasakan pedagang daging ayam lain di pasar itu, Sukarti (60).

Setelah harga daging ayam melonjak, dia mengaku hanya bisa menjual rata-rata 50 kilogram tiap harinya.

Padahal, pada kondisi normal, Sukarti bisa menjual 100 sampai 200 kilogram per harinya.

“Saya nyetoknya dua kwintal sehari, kalau tidak habis begini ya saya simpan di freezer dan cuma tahan satu hari,” kata dia.

Menurut mereka, harga yang dipatok dari para peternak atau pemasok sendiri sudah tinggi.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menyampaikan, faktor kenaikan harga daging ayam hampir sama dengan penyebab melonjaknya harga telur ayam belakangan ini, yakni berkurangnya populasi ayam dari para peternak serta harga pakan ayam yang tergolong tinggi.

“Hampir sama (dengan kenaikan harga telur), karena produksi daging ayam juga terbatas, permintaan banyak,” ujar Sunu ketika dihubungi Tribunjateng.com.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved