Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

5.000 Pelajar RA Kudus Jalani Manasik Haji Anak Serentak

Sebanyak 5.000 pelajar jenjang pendidikan Raudhatul Athfal (RA) di Kabupaten Kudus menjalani manasik haji serentak di Alun-alun Simpang Tujuh, Sabtu (

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Sebanyak 5.000 pelajar jenjang pendidikan Raudhatul Athfal (RA) di Kabupaten Kudus menjalani manasik haji serentak di Alun-alun Simpang Tujuh, Sabtu (3/6/2023).

Mereka datang mewakili 120 lembaga RA yang tersebar di 9 kecamatan di Kota Kretek. Program tersebut dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada anak usia dini tentang rukun Islam ke-5 yaitu ibadah haji bagi yang mampu. 

Ketua PD Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Kudus, Amalina Chusni mengatakan, semua peserta diambil dari kelas B di semua lembaga RA di Kabupaten Kudus. Dibagi dalam dua kloter, yaitu Kota Kudus, Jati, Kaliwungu dan Mejobo pada tahap pertama. Sisanya Kecamatan Dawe, Bae, Gebog, Jekulo, dan Undaan pada tahap kedua. 

"Awalnya akan melibatkan 12 ribuan peserta dari Kelas A dan B. Namun dengan mempertimbangkan berbagai hal, di antaranya kapasitas lokasi alun-alun, kami batasi hanya untuk RA kelas B saja," terangnya. 

Amalina menyebut, manasik haji anak ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Bertujuan untuk mengedukasi anak, dan memotivasi orangtua agar sesegera mungkin menunaikan ibadah haji.

Peserta manasik datang sekiranya pukul 06.00 WIB di lokasi Alun-alun Kudus, melaksanakan miqot atau niat beribadah haji di depan Masjid Agung Kudus, perjalanan menuju Arafah untuk mengikuti khotbah, bermalam di Mina, berangkat ke Musdhalifah, melempar jumrah, tawaf atau mengelilingi Ka'bah, sa'i atau lari-lari kecil dari bukit Sofa ke Marwah, tahalul, dan ditutup dengan minum air zam-zam.

"Peserta datang dengan mengenakan pakaian serba putih. Prosesi manasik dimulai pukul 06.00, selesai pukul 11.00 WIB," ujarnya. 

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus, Suhadi menerangkan, anak usia dini mempunyai rasa ingin tahu dan memiliki sikap ingin meniru yang tinggi. 

Karena itu, pengenalan ibadah haji perlu disampaikan sejak usia dini. Karena banyak nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah haji yang bisa diketahui dan dipahami anak-anak melalui peragaan manasik haji.

Dia menyebut, pelaksanaan manasik haji ini pada dasarnya bisa dilakukan jenjang pendidikan, mulai dari tingkat RA, MI, MTS, hingga MA. Dengan tujuan agar pelajar lebih mengenal hal-hal yang berkaitan dengan ibadah haji. Seperti contoh rukun dan syarat ibadah haji. 

"Nah pada kesempatan kali ini, melibatkan peserta dari RA. Manasik haji ini sekaligus sarana bermain dan mengenal satu sama lain. Sehingga suasana gembira anak-anak terpenuhi," tuturnya. 

Bunda Paud Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo ikut serta menyambut peserta manasik haji anak RA tahun 2023. 

Kata dia, ini momentum yang bagus dalam rangka mengedukasi anak-anak usia dini terkait ibadah haji. Karena ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam ke-5 yang perlu diketahui masyarakat muslim. 

"Semua dan siapa saja bisa belajar di usia berapapun. Karena belajar dimulai dari usia dini, dengan harapan semuanya bisa berangkat ke Tanah Suci. Tentunya, dalam pelaksanaan manasik haji ini butuh bantuan dan bimbingan dari para tenaga pendidik," ujarnya. (Sam)

Baca juga: Gadis 14 Tahun di Amerika Ditembak Tetangga saat Main Petak Umpet

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 7 Subutema 4 Halaman 193-198 Macam-macam Alat Transportasi

Baca juga: Puisi Pada Senja Amir Hamzah

Baca juga: Hasil Semifinal Thailand Open 2023, Minions Kalah, Impian All Indonesia Final Ambyar

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved