Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ini 4 Hewan Buas yang Hidup di Amazon hingga Dijuluki Sungai Berbahaya di Dunia

sungai amazon dipenuhi hewan-hewan yang berbahaya, seperti ular anaconda, caiman hitam, hiu banteng, ikan piranha. Berikut ini adalah 4 hewan yang hi

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
pinterest
Amazon Jadi Sungai Paling Bahaya di Dunia Karena Hewan-hewan Buasnya 

2. Ikan Piranha

Black Piranha Miliki Gigi Tajam Mengerikan, Digunakan Kim Jong Un Eksekusi Mati Jenderal
Black Piranha Miliki Gigi Tajam Mengerikan, Digunakan Kim Jong Un Eksekusi Mati Jenderal (Dreamstime/ Piranha)

Piranha merupakan ikan air tawar yang hidup di sungai, danau, dan dataran banjir Amerika Selatan, termasuk Sungai Amazon.

Ikan piranha terkenal dengan keganasannya dan memiliki gigi yang tajam.

Di antara semua ikan bertulang, ikan piranha memiliki gigitan yang paling kuat.

Beberapa laporan terkait serangan ikan piranha menyebut ikan ini dapat memberikan luka ringan hingga berat.

Kekuatan gigitannya mencapai 30 kali dari berat badannya.

Hewan tersebut juga sangat sensitif terhadap darah dan akan menyerangnya.

3. Black Caiman

Black Caiman
Black Caiman (grid.id)

Black Caiman adalah hewan buaya besar yang hidup di perairan Amazon.

Meski memiliki gerak yang cenderung lambat, hewan karnivora ini menjadi predator terbesar yang hidup di Sungai Amazon.

Black Caiman bisa tumbuh hingga panjangnya mencapai lima meter.

Sayangnya, dalam beberapa dekade terakhir, black caiman hampir punah karena perburuan masif yang mengincar kulitnya.

4. Arapaima

Arapaima, ikan raksasa predator yang hidup di Amazon
Arapaima, ikan raksasa predator yang hidup di Amazon (Amazon.com)

Arapaima adalah ikan karnivora raksasa yang hidup di Sungai Amazon.

Ikan ini bisa tumbuh hingga 3 m dengan berat 90 kg.

Arapaima bertahan hidup dengan memakan ikan yang lebih kecil, hewan darat, krustasea, dan lain-lain.

Sama seperti black caiman, arapaima juga menjadi sasaran empuk perburuan.

Konon, lidah arapaima dapat diolah menjadi obat tradisional.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved