Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Mahasiswi Ubaya yang Ditemukan Tewas dalam Koper Ternyata Dibunuh Guru Musik di Dalam Mobil

Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), Angeline Nathania, dibunuh guru les musiknya, Rochmat Bagus Apriatma (41).   

istimewa
Angeline Nathania, mahasiswi Ubaya yang dibunuh guru les musiknya, lalu jasadnya dimasukkan koper dan dibuang di jurang Cangar, Mojokerto. 

Hari itu juga si penadah menyandang status saksi.

Akan tetapi, hingga Jumat (9/6/2023) sore, belum terlihat tanda-tanda polisi bakal menaikkan status penadah sebagai tersangka.

Gelar perkara pun belum dilaksanakan.

Padahal, polisi hanya mempunyai waktu 1x24 untuk menentukan status penahanan.

Hingga sekarang polisi sekarang masih merahasiakan identitas penadah.

Hanya saja, sempat disebutkan sumber si penadah adalah teman Rochmat.

Kelurga Korban Minta Pelaku Dihukum Mati

Terpisah, Bambang Sumarjo, ayah dari Angeline berharap pelaku dapat dijatuhi hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

Hal ini beralasan, karena menurut Bambang pembunuhan putrinya itu sudah direncanakan. 

Perencanaan sudah terlihat dua minggu sebelum Angeline menghilang, ketika Rochmat menguasai STNK mobil Xpander milik keluarganya.    

Bambang menduga surat kendaraan tersebut direbut oleh pelaku agar Angeline setuju untuk memberikan mobil tersebut kepada Rochmat sebagai jaminan pinjaman.

"Semuanya terlihat seperti sudah direncanakan.

Pakaian yang dikenakan oleh anak saya terlihat baru.

Sepertinya dibeli oleh pelaku. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku telah melakukan segala upaya untuk mendapatkan mobil tersebut," ujar Bambang kepada SURYA.co.id, Jumat (9/6/2023) malam.

Dengan dasar itu, Bambang menuntut agar Rochmat dijerat pasal tentang pembunuhan berencana karena tragedi yang menimpa putrinya telah direncanakan pelaku jauh sebelumnya.

Terkait pengakuan Rochmat yang brersikeras bahwa dia membunuh Angeline karena sakit hati, dan hingga saat ini, bukti yang mendukung tuduhan pembunuhan berencana masih minim, Bambang pun bereaksi. 

"Saya mendengar pernyataan dari pelaku bahwa dia hanya spontanitas dalam membunuh anak saya.

Saya merasa hal itu sangat tidak masuk akal, mengingat sebelumnya dia telah mengincar kendaraan kami.

Hal ini dapat dibuktikan dengan hilangnya STNK dua minggu sebelum kejadian ini," ungkapnya.

"Mungkin dia menghadapi masalah keuangan dan terdesak sehingga merencanakan tindakan ini," imbuhnya.

"Ini harus menjadi pelajaran bagi semua orang.

Bergaul dengan orang seperti ini sangat berbahaya, terutama bagi para generasi muda, terutama perempuan.

Mereka harus dijaga dan berhati-hati saat berkenalan dengan individu seperti ini, yang bisa diibaratkan sebagai predator," tandasnya. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya berjanji mendalami kasus ini.

Langkah-langkahnya polisi bakal mendekati orang-orang terdekat pelaku maupun korban.

Supaya dapat menemukan bukti baru sebelum berkas perkara ini diserahkan ke kejaksaan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul TERNYATA Mahasiswi Ubaya Dibunuh Guru Musik di Dalam Mobil yang Mau Digadai, Sosok Penadah Ditangkap

Baca juga: Detik-detik Mahasiswi Ubaya Dibunuh Pacar Jasad Dimasukkan Koper, Warga Lihat Pertengkaran Hebat

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved