Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Iuran Sekolah Berujung Maut, Bendahara Kelas Sebuah SMP di Mojokerto Dibunuh Teman yang Telat Bayar

Iuran sekolah berujung maut, seorang bendahara kelas sebuah SMP di Mojokerto tewas dibunuh temannya.

Editor: rival al manaf
surya.co.id/mohammad romadoni
Petugas mengevakuasi jenazah korban siswi SMP bendahara kelas ke kamar jenazah RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. 

TRIBUNJATENG.COM, MOJOKERTO - Iuran sekolah berujung maut, seorang bendahara kelas sebuah SMP di Mojokerto tewas dibunuh temannya yang menunggak pembayaran.

Korban berinisial AE (15) ditemukan tewas terbungkus karung putih.

Polisi menangkap AB (15) teman sekelas korban sebagai tersangka pembunuhan.

Dalam menjalankan aksinya AB tak sendiri, ia dibantu MA (190) yang kini juga sudah ditahan polisi.

Baca juga: Kisah Tragis Gadis SMP, Pamit ke Pasar Malam Tak Kunjung Pulang, Ditemukan Tewas Dalam Karung

Baca juga: Sebulan Menghilang, Gadis SMP Ditemukan Tewas Dalam Karung, Dua Pemuda Diringkus

Baca juga: PLN Beri Bantuan ke Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia

Baca juga: BREAKING NEWS: YPM PNS Pemprov Jateng Ditahan Kasus Penipuan Arisan Online Hingga Miliaran Rupiah

Sebelumnya, Jenazah siswi kelas IX itu ditemukan dalam kondisi terbungkus karung putih di parit, persis di bawah perlintasan kereta api, Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria mengungkapkan, pihaknya telah menangkap dua pelaku, salah satunya merupakan teman sekelas korban.

“Jadi pelakunya satu dewasa dan satu anak-anak. Inisial yang pelaku anak AB, kemudian yang pelaku dewasa MA,” kata Wiwit di Mapolres Mojokerto, Selasa (13/6/2023) petang.

Wiwit menjelaskan, AB merasa dendam kepada korban karena ditagih iuran atau urunan rutin kelas.

Korban, kata Wiwit, merupakan bendahara kelas. Karena AB memiliki tunggakan iuran kelas, korban pun menagihnya.

Itu, menurut Wiwit, memicu rasa dendam.

“Sementara ini yang kami dapatkan, yang bersangkutan katanya dendam kepada korban."

"Korban ini kan menjadi bendahara kelas, awalnya dia (pelaku) ditagih, dibangunkan, kemudian dia dendam,” ujar dia.

“Karena merasa tidak terima saat di kelas itu pelaku dibangunkan kemudian ditagih untuk membayar iuran kelas, urunan kelas kurang lebih selama dua bulan."

"Karena hal itu, pelaku dendam kepada korban,” lanjut Wiwit.

Dijelaskan Wiwit, korban dihabisi teman sekelasnya dengan dibantu temannya MA.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved