Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unsoed

Unsoed Kaji Partisipasi Perempuan dalam KWT di Cilacap: Meningkatkan Kesejahteraan

Tim Riset Dasar Unsoed (RDU) melakukan kajian di KWT Sumber Patedhan (KWT SP), Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Foto bersama tim Unsoed dan anggota KWT Sumber Patedhan Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Untuk lebih memberdayakan peran perempuan dalam Kelompok Wanita Tani  (KWT),Tim Riset Dasar Unsoed (RDU) melakukan kajian di KWT Sumber Patedhan (KWT SP), Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap.

Peserta sarasehan melakukan observasi di kebun KWT Sumber Patedhan Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap
Peserta sarasehan melakukan observasi di kebun KWT Sumber Patedhan Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap (IST)

"Kajian dan masukan dari Unsoed diharapkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan anggota KWT SP," ujar Ketua Tim RDU Dr. Rili Windiasih, M.Si  kepada wartawan  di Fisip Unsoed Purwokerto, Selasa (13/6/2023). 

Ketua Tim Riset Dasar Unsoed Dr. Rili Windiasih, M.Si (kiri) saat memberikan cindera mata kepada salah satu anggota KWT Sumber Patedhan Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap
Ketua Tim Riset Dasar Unsoed Dr. Rili Windiasih, M.Si (kiri) saat memberikan cindera mata kepada salah satu anggota KWT Sumber Patedhan Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap (IST)

Menurut Rili Windiasih, pihaknya tertarik untuk banyak belajar dari pengalaman KWT SP  dalam mengelola program CSR Pertamina dalam ketahanan pangan dan produk pangan yang sangat bermanfaat untuk menambah penghasilan masyarakat.

Pakar pemberdayaan Unsoed yang juga dosen Fisip dan Magister Ilmu Komunikasi Unsoed Dr Adhi Iman Sulaiman, S.IP, M.Si
Pakar pemberdayaan Unsoed yang juga dosen Fisip dan Magister Ilmu Komunikasi Unsoed Dr Adhi Iman Sulaiman, S.IP, M.Si (IST)

Dalam kajian ini, melibatkan juga dua dosen lainnya, yakni Ketua Program Studi Magister Penyuluhan Pertanian Pasca Sarjana Unsoed Dr Lilik Kartika Sari, S.Pi, M.Si dan dosen FISIP Unsoed Dr Adhi Iman Sulaiman, S.IP, M.Si serta 5 mahasiswa Fisip Unsoed.

Kegiatan kajian yang dikemas dalam sarasehan dengan tema "Implementasi Model Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Bidang Sosial Ekonomi Produktif" ini sekaligus sebagai praktikum 11 mahasiswa Pasca Sarjana Unsoed dari  Program studi Magister Penyuluhan Pertanian (MPP) dan Magister Agribisnis angkatan 2022.

Sarasehan digelar di sekretariat KWT SP di Kelurahan Lomanis, Cilacap, Sabtu (3/6/2023) lalu.

KWT SP yang berdiri sejak  berdiri pada Desember 2018, kini beranggotakan 30 orang ibu rumah tangga yang tersebar di wilayah Rukun Warga (RW) 01 dan RW 03.

Berkat CSR berupa program pemberdayaan sosial ekonomi dari PT. Pertamina (Persero) Depot LPG Cilacap, KWT SP hingga kini aktif dan produktif melakukan kegiatan untuk membangun kemandirian anggotanya.

Kegiatan dimaksud, yakni  memanfaatkan kebun di samping rumah anggota untuk budidaya tanaman sayuran seperti caisim, terong, cabe rawit, dan kangkung darat untuk mendukung ketahanan pangan lokal.

Di  RW 01, lahan kebun yang dibudidayakan kurang lebih seluas 379 meter persegi,  sedangkan di RW 03 seluas 260 meter persegi.

Selain itu, anggota KWT SP juga membuat pangan alahan, seperti  keripik daun bayam, keripik kacang, keripik buah sukun dan  serbuk minuman jahe merah dan jahe emprit.

Pemasaran aneka produk itu, selain di wilayah Cilacap dan sekeitarnya, juga samapai ke luar kota hingga Jakarta dna Bandung. Bahkan, belakangan menembus sampai  Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, dan China.

Kemandirian

Sementara itu pakar pemberdayaan Unsoed Dr Adhi Iman Sulaiman, SIP, M.Si mengatakan, tahapan pemberdayaan adalah membangun motivasi, kekompakan dalam kelembagaan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk usaha produktif,  sampai dapat menciptakan kemandirian.

"Untuk menuju sampai kemandirian itu, tetap harus ada pendampingan keberlanjutan dari berbagai pihak. Baik itu perusahaan, pemerintah lokal dan perguruan tinggi. Hal ini untuk dapat  meningkatkan produksi, kualitas produk, promosi dan pemasaran produk," ujar  Adhi Iman Sulaiman.(*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved