Berita Jateng
Pendataan DLHK Jateng & SeaCrest Indonesia: Kondisi Padang Lamun Cilacap & Rembang Kurang Sehat
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah kembali melaksanakan inventarisasi kondisi padang lamun di Perairan Jawa Tengah.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Catur waskito Edy
SEMARANG, TRIBUN – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah kembali melaksanakan inventarisasi kondisi padang lamun di Perairan Jawa Tengah.
Kegiatan ini mulai diinisiasi oleh DLHK pada 2022 lalu.
Tahun ini, pendataan kondisi padang lamun kembali dilaksanakan oleh DLHK Jawa Tengah dengan menggandeng Seagrass Conservation and Research Center (SeaCrest) Indonesia.
SeaCrest Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam dalam bidang lingkungan pesisir dan ekosistem laut, khususnya ekosistem lamun (seagrass).
SeaCrest memiliki inovasi program-program yang berorientasi pada konsep lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Inventarisasi kondisi padang lamun perairan Jawa Tengah fase 2 ini dilakukan di perairan Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan rilis SeaCrest Indonesia, dari hasil monitoring ditemukan tujuh jenis lamun di Kepulauan Karimunjawa, yakni Cymodocea rotundata, Oceana serrulata, Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, dan Halophila ovalis.
Di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, juga ditemukan tujuh jenis lamun, yakni Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, dan Halophila ovalis.
Adapun di Kabupaten Rembang ditemukan lima jenis lamun, yakni Cymodocea rotundata, Oceana serrulata, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, dan Halophila ovalis.
Rilis SeaCrest menyebutkan, Indeks Kondisi Kesehatan Ekosistem Lamun (IKEL) di perairan Kepulauan Karimunjawa tergolong pada kategori sedang dan kurang sehat.
Sementara di Kabupaten Cilacap dan Rembang tergolong kurang sehat.
Namun, secara keseluruhan kondisi padang lamun di perairan Jawa Tengah yang diwakili oleh ketiga lokasi tersebut masih tergolong baik dengan nilai 0,7.
Beberapa faktor yang mengakibatkan penurunan luasan dan kondisi kesehatan ekosistem padang lamun di perairan Jawa Tengah ialah aktivitas perkapalan, coastal development, aktivitas penangkapan ikan, fenomena blooming algae, dan sedimentasi yang tinggi.
“Perhatian pemerintah pusat terkait ekosistem padang lamun sudah mulai meningkat. Dalam satu dekade lalu, padang lamun terkesan seperti anak tiri, tidak dapat perhatian dibandingkan dengan dua ekosistem laut lain, yakni mangrove dan terumbu karang," ucap Ita Riniatsih, Dosen Universitas Diponegoro yang merupakan pakar di bidang lamun.
Menurut dia, demi menjaga ekosistem padang lamun, pemerintah daerah dan masyarakat setempat perlu memahami dan bijak dalam menjalankan aktivitas perikanan.
Ita menambahkan, inventarisasi data lamun yang dilakukan oleh DLHK Jawa Tengah dan SeaCrest Indonesia ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya pelestarian padang lamun.
Kegiatan ini dapat menjadi acuan dalam penentuan langkah konservasi padang lamun di Jawa Tengah.
Upaya konservasi sangat penting dilakukan. Mengingat, padang lamun memiliki peranan penting bagi kelangsungan masyarakat pesisir melalui penyediaan stok ikan dan biota laut yang memiliki nilai ekonomi.
Direktur SeaCrest Indonesia, Jan Ericson Wismar, menegaskan bahwa pihaknya memiliki komitmen yang sama dengan DLHK untuk mewujudkan kelestarian dan peningkatan kondisi lamun.
"Sehingga kolaborasi ini diharapkan dapat menghimpun seluruh kondisi padang lamun di pesisir Jawa Tengah dan untuk ke depannya dapat dilakukan pengelolaan berkelanjutan yang lebih baik,” tandas dia. (mzk)
Baca juga: Dinpertan Demak Meminta Masyarakat Untuk Bisa Pilih Hewan Kurban Dengan Anting Vaksin
Baca juga: Disdag Kota Semarang Akan Tetap Pertahankan Pedagang yang Ada di SCJ
Baca juga: SIHT Harus Terbangun Tahun Ini, Masan Minta Rencana Pembangunan Gedung SIHT Kudus Dikebut
Baca juga: Cerita Kegigihan Sri Rejeki, Penyandang Disabilitas Pengasong di Terminal Tegal Lulus Kejar Paket B
3,37 Ton Sampah Belum Terkelola Dengan Baik, Pemprov Jateng Upayakan Penyelesaian |
![]() |
---|
Ini Alasan Polda Jateng Hentikan Penyelidikan Kasus Hak Siar Nenek Endang: Alhamdulillah |
![]() |
---|
Regenerasi Dalam Korupsi, Sosok Dua Sekda Klaten Rugikan Negara Rp6,8 M Kasus Sewa Plasa |
![]() |
---|
Berdayakan Potensi Desa/Kelurahan, 1.750 Koperasi Merah Putih di Jateng Sudah Operasional |
![]() |
---|
Masih Kalah Dari Subang, Buruh Tuntut Kenaikan UMK 2026 Jadi Rp 3,7 Juta di Kota Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.