guru berkarya
Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran
Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Oleh: Sumarwoto,M.Pd., SDN 1 Tuko
Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Kurikulum merdeka dirancang untuk memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Pada kurikulum merdeka, peserta didik tidak hanya dituntut untuk menjadi cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila atau disebut Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil Pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan- kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, bergotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, ke-6 dimensi dalam profil ini harus terintegrasi dalam program-program kurikulum dan dibangun secara konsisten dalam diri setiap pelajar Indonesia.
Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada terwujudnya Profil Pelajar Pancasila adalah menjadi tantangan bagi pendidik. Tentu saja dalam praktiknya, banyak metode yang dapat dilakukan seorang guru dalam aktivitas pembelajaran guna mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Aktivitas tertentu yang dilaksanakan secara kontinyu atau berulang pastilah akan menjadi nilai positif yang tertanam dalam diri peserta didik.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan dimensi beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa salah satunya dengan mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan doa. Hal tersebut mencerminkan akhlak baik dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa yang menunjukkan bahwa peserta didik mampu memahami dan menjalankan perintah agama dengan baik yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Menanamkan dimensi berkebinekaan global dapat diwujudkan seorang guru dengan menciptakan semangat persatuan dan kesatuan melalui kegiatan menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah saat mengawali atau mengakhiri pembelajaran. Dalam hal ini, Pelajar Pancasila diiharapkan mampu mempertahankan nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan identitas bangsa. Namun disisi lain tetap memiliki wawasan dan ketrampilan global dan mampu terbuka untuk berinteraksi dengan budaya lain.
Budaya bergotong royong dapat diciptakan dalam pembelajaran melalui kegiatan diskusi kelompok. Budaya kolaborasi menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama
agar tuntas dengan cepat dan lancar merupakan cerminan dari identitas masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan kepada generasi muda. Selain metode pembelajaran diskusi, seorang guru adakalanya memberikan penugasan mandiri. Penugasan mandiri diberikan dengan tujuan peserta didik mampu bertanggung jawab terhadap projek yang dijalaninya. Hal tersebut menjadi kegiatan untuk menanamkan dimensi mandiri Profil Pelajar Pancasila.
Dimensi bernalar kritis dan kreatif dapat ditanamkan pada peserta didik melalui kegiatan pembelajaran berbasis projek. Suatu projek yang diberikan menuntun peserta didik untuk memproses informasi dan bisa memberikan alternatif pemecahan masalah, menganalisis, mengevaluasi, sampai dengan menyimpulkan. Kemudian peserta didik dengan kreatifitasnya mampu menghasilkan sesuatu yang bermakna, bermanfaat, dan memiliki nilai positif.
Dengan berbagai kegiatan dalam pembelajaran yang sederhana tersebut, diharapkan nilai-nilai Pancasila menjadi karakter yang tertanam dalam diri peserta didik. Mari setiap pendidik mengambil peran untuk menjadikan pelajar Indonesia berkarakter dan berwawasan global sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan visi dan misi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.