Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Puisi Hang Tuah Amir Hamzah

Puisi Hang Tuah Amir Hamzah. Berikut puisi Amir Hamzah: HANG TUAH Bayu berpuput alun digulung banyu direbut buih dibubung

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
WIKIPEDIA
amir hamzah 

Hujan rintik membasahi bumi
guruh mendayu menyedihkan hati.

Keluarlah suluh menyusun pantai
angkatan Pertugal hajat dinintai.

Chucuk diserang ditikami seligi
sauh terbang dilembari sekali.

Lela dipasang gemuruh suara
rasakan terbang ruh dan nyawa.

Suluh Melaka jumlahnya kecil
undur segera mana yang tampil.

"Tuanku, armada Peringgi sudahlah dekat
kita keluari dengan cepat.

Hang Tuah cuba lihati
apakah 'afiat rasanya diri?'

Laksamana Hang Tuah mendengar berita
Armada Peringgi duduk di kuala.

Mintak didirikan dengan segera
hendak berjalan ke hadapan raja.

Bukankah itu laksamana sendiri
Negeri Melaka hidup kembali.

Laksamana , cahaya Melaka, bunga pahlawan
kemala setia maralah tuan.

Tuanku, jadikan patik tolak bala
turunkan angkatan dengan segera.

Genderang perang disuruhnya palu
memanggil imbang iramanya tentu.

Keluarlah laksamana mahkota ratu
tinggallah Melaka di dalam ragu...

Marya! marya! tempik Peringgi
lelapun meletup berganti-ganti.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved