Puisi Hang Tuah Amir Hamzah
Puisi Hang Tuah Amir Hamzah. Berikut puisi Amir Hamzah: HANG TUAH Bayu berpuput alun digulung banyu direbut buih dibubung
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
Hujan rintik membasahi bumi
guruh mendayu menyedihkan hati.
Keluarlah suluh menyusun pantai
angkatan Pertugal hajat dinintai.
Chucuk diserang ditikami seligi
sauh terbang dilembari sekali.
Lela dipasang gemuruh suara
rasakan terbang ruh dan nyawa.
Suluh Melaka jumlahnya kecil
undur segera mana yang tampil.
"Tuanku, armada Peringgi sudahlah dekat
kita keluari dengan cepat.
Hang Tuah cuba lihati
apakah 'afiat rasanya diri?'
Laksamana Hang Tuah mendengar berita
Armada Peringgi duduk di kuala.
Mintak didirikan dengan segera
hendak berjalan ke hadapan raja.
Bukankah itu laksamana sendiri
Negeri Melaka hidup kembali.
Laksamana , cahaya Melaka, bunga pahlawan
kemala setia maralah tuan.
Tuanku, jadikan patik tolak bala
turunkan angkatan dengan segera.
Genderang perang disuruhnya palu
memanggil imbang iramanya tentu.
Keluarlah laksamana mahkota ratu
tinggallah Melaka di dalam ragu...
Marya! marya! tempik Peringgi
lelapun meletup berganti-ganti.
Rayis Tertegun 30 Menit Pandangi Lukisan Papan Akrilik Karya Umi Hidayati di Tegal Art Festival |
![]() |
---|
Hasil Babak II Skor 3-1 Timnas Putri U-16 Indonesia Vs Malaysia Piala AFF, Lolos ke Semifinal! |
![]() |
---|
Skenario Kecelakaan Gagal Karena Ulah DRH, Ternyata Ilham Bocah 13 Tahun Tewas Dibunuh 5 Temannya |
![]() |
---|
Jerit Petani Tembakau di Kendal, Harga Jual Anjlok: Lagi Jemur Hasil Panen Tiba-tiba Hujan Deras |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Tol, Penumpang Panther Terbalik Keluar Mobil Disambar Avanza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.