Guru Berkarya
Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Dalam Pembelajaran PAIBP
Dalam konteks pembelajaran, Talking Stick digunakan sebagai simbol yang menunjukkan siapa yang berhak berbicara pada suatu waktu.
Zaenal Arifin, S.Pd.I
GURU PAIBP SD Negeri 04 Asemdoyong Kec. Taman Kab. Pemalang
Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Dalam Pembelajaran PAIBP
Pembelajaran Aktif, Inovatif, dan Berpusat pada Pembelajaran (PAIBP) adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, dengan fokus pada keaktifan dan partisipasi mereka. Tujuan utama dari PAIBP adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam konteks PAIBP adalah Model Pembelajaran Talking Stick.
Menurut carol locust seperti yang dikutip oleh Ramadhan (2010) mengutarakan bahwa Talking Stick (tongkat berbicara) adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan tongkat, dimana siswa yang memegang tongkat wajib menajwab pertanyaan yang diberikan oleh guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Jadi Talking Stick sendiri merujuk pada benda berbentuk tongkat atau alat yang digunakan dalam pembelajaran sebagai simbol kewenangan berbicara dalam pertemuan kelompok. Dalam konteks pembelajaran, Talking Stick digunakan sebagai simbol yang menunjukkan siapa yang berhak berbicara pada suatu waktu.
Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran PAIBP memiliki beberapa manfaat yang signifikan. Pertama, model ini meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan Talking Stick, setiap siswa diberi kesempatan untuk berbicara dan berbagi pemikirannya. Ini menciptakan lingkungan inklusif di mana setiap suara dihargai dan didengar.
Kedua, Model Pembelajaran Talking Stick mendorong keterampilan komunikasi siswa. Ketika siswa memiliki Talking Stick, mereka harus belajar untuk mengemukakan pendapat mereka dengan jelas dan terstruktur. Mereka juga perlu belajar mendengarkan dengan penuh perhatian saat siswa lain berbicara. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.
Selain itu, Model Pembelajaran Talking Stick juga mengembangkan keterampilan kolaborasi dan pemecahan masalah siswa. Ketika siswa saling berinteraksi menggunakan Talking Stick, mereka belajar bekerja sama, saling menghormati, dan membangun pemahaman bersama. Mereka juga belajar untuk mencari solusi bersama dan memecahkan masalah secara kolaboratif. Hal ini mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan mereka untuk bekerja dalam tim.
Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran PAIBP dapat dilakukan melalui beberapa langkah. Pertama, guru memperkenalkan konsep dan simbol Talking Stick kepada siswa, menjelaskan pentingnya mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berbicara. Guru juga harus menciptakan aturan dan norma yang mendukung penggunaan Talking Stick dalam kelas.
Kedua, saat berlangsungnya diskusi atau kegiatan kelompok, guru dapat memberikan Talking Stick kepada siswa secara bergantian. Hanya siswa yang memegang Talking Stick yang diizinkan untuk berbicara, sementara siswa lain perlu mendengarkan dengan penuh perhatian. Setelah siswa selesai berbicara (*)
tribunjateng.com
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.