Berita Solo
Kisah Pedagang Bumbu Sering Kehujanan dan Kepanasan di Solo, Kini Riang Dapat Bantuan Gerobak
Sebanyak 43 pedagang di Kota Surakarta dapat bantuan gerobak. Para pedagang itu sebelumnya telah mengajukan bantuan kepada Pemkot Surakarta.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Sebanyak 43 pedagang di Kota Surakarta dapat bantuan gerobak.
Para pedagang itu sebelumnya telah mengajukan bantuan kepada Pemkot Surakarta.
Bantuan disaluran secara simbolis oleh Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka di lobi kantor Walikota Surakarta, Jumat (23/6/2023).
Baca juga: Gibran Kritik Event di Solo Masih Monoton: Perlu Penyegaran, Bikin Lebih Kekinian
Satu di antara penerimanya adalah Eni Siswadi pedagang di Banyuanyar, Banjarsari.
Eni sehari-hari berjualan bumbu-bumbu didepan SMK N 9 Surakarta.
Eni sendiri mengaku sudah delapan tahun berjualan.
Selama ini dirinya berjualan dengan menggunakan meja biasa yang diberi roda empat dibawahnya.
Jualannya terpaksa kepanasan jika siang hari dan kehujanan apabila hujan turun mengingat tidak ada penutup di gerobak bikinannya tersebut.
"Sebelumnya menggunakan gerobak pendek kecil dan tidak ada tutupnya. Cuma meja biasa dikasih roda. Kebetulan ada bantuan gerobak saya mengajukan alhamdulillah dapat dari Pemkot Surakarta," katanya kepada Tribunjateng.com.
Eni mengaku mengajukan bantuan gerobak tersebut pada bulan Ramadan 2023 lalu.
Berselang tiga bulan, dirinya dan pedagang lain memperoleh gerobak bantuan dari CSR Perusahaan tersebut.
Ia mengaku selama ini belum pernah mendapat bantuan.
Suaminya yang merupakan pensiunan UNS membuat dirinya tidak pernah memperoleh bantuan.
"Setelah dapat ini mudah-mudahan bisa barokah, tidak kehujanan kalau hujan. Selama ini kan bingung kalau hujan hanya ditutup pakai plastik."
"Alhamdulillah sangat senang nanti bisa ditata yang rapi, ada gula, teh bumbu-bumbu lainnya. Kemarin masih ubruk-ubrukan karena sempit," katanya.
Pemkot Surakarta sendiri memperoleh bantuan dana CSR perusahaan untuk memberikan bantuan gerobak ini.
Walikota Surakarta, Gibran mengaku tidak hanya gerobak, Pemkot juga memperoleh dana CSR untuk rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Gibran mengatakan selama ini memang banyak warga yang mengajukan proposal untuk bantuan.
Jika menggunakan APBD masyarakat harus menunggu antrian pengajuan.
Dengan bantuan CSR ini, ia mengaku untuk mempercepat bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: Pedagang Berharap Ukuran Lapak SCJ Semarang Tidak Terlalu Kecil, Ini Alasan Mereka
"Mereka ini kan mengajukan sama kayak RTLH. Proposal-proposal kayak gitu ada terus, kalau pakai APBD kasihan warga disuruh nunggu antrian selanjutnya makanya ini percepatan aja dari bantuan para pengusaha," katanya .
Tidak hanya pengajuan bantuan gerobak hingga RTLH, masyarakat juga ada yang mengajukan proposal untuk pembayaran SPP, rumah sakit yang tidak tercover BPJS, pembangunan tempat ibadah, mck umum, seragam senam hingga seragam sinomam.
"Pemkot ada anggaran dan bisa mencukupi tapi lama. Kita utamakan yang paling urgent seperti RTLH, gerobak. Kasihan kalau rumahnya mau ambruk lantai masih tanah. Kita percepat dengan bantuan CSR," katanya. (uti)
Wali Kota Solo Cari ASN Mengisi Jabatan 7 OPD yang Masih Kosong: Sosok Bernyali dan Berani |
![]() |
---|
Wali Kota Respati Ardi Lantik 14 Pejabat Eselon II Pemkot Solo, Ini Daftar Rincinya |
![]() |
---|
Tekad Yana dari Banjarnegara ke Solo Demi Ikut Pelatihan Pendamping Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Heboh Aturan Royalti Musik, Jenis Lagu yang Gratis Apa Saja? Ini Kata LKMN |
![]() |
---|
Pemilik 3 Lahan di Solo Ini Siap-siap Kehilangan Tanah, Akan Disita Negara karena Terlantar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.